> >

Polarisasi Tajam Hingga Timbulkan Permusuhan, SBY: Saya Prihatin Lingkaran Tentara dan Polisi

Peristiwa | 11 Januari 2021, 06:58 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (Sumber: Instagram/@sb.yudhoyono)

Soal pertimbangan utama dalam memilih pemimpin seperti faktor integritas, kapasitas dan kesiapan untuk memimpin, suda dianggap tak lagi penting. 

SBY tak bisa membayangkan masa depan negeri ini jika hal tersebut makin ekstrem terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Ungkapan Natal SBY yang Banyak Menuai Pujian, Begini Isinya

Karena itu, SBY meminta para pemimpin dan semua elemen bangsa menyadari bahwa ada sesuatu yag harus dilaksanakan. 

"Mumpung belum terlalu jauh divisi dan polarisasi sosial serta politik di negeri kita. Pembiaran dan inaction adalah dosa dan kesalahan besar," ucapnya.

Ia pun mengingatkan, jangan ada pihak yang justru menginginkan atau memelihara polarisasi sosial-politik yang tajam ini untuk kepentingan pribadi dan politiknya.

Menurutnya, kalau ada pihak-pihak yang berpikiran dan bertindak seperti itu, mereka bukan hanya tidak bertanggung jawab, tetapi juga tidak bermoral. 

Baca Juga: Terungkap Cerita Rizal Ramli Kerap Dijegal Jusuf Kalla untuk Jadi Menteri di Era SBY dan Jokowi

"Sejarah menunjukkan bahwa bangsa yang sudah benar-benar terbelah dan terpolarisasi secara tajam, sangat tidak mudah untuk menyatukannya kembali," ujarnya.

Lebih lanjut, SBY meminta maaf jika ada pihak-pihak yang tak berkenan dengan apa yang disampaikannya.

Dia mengatakan, pandangan atau oendapat yang disampaikan niatnya baik. Tak ada keinginan untuk menggurui siapa pun.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU