> >

Menteri Kesehatan Terawan Dituding Jadi Sumber Masalah Penanganan Covid-19

Kesehatan | 19 Desember 2020, 11:28 WIB
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam Konferensi Pers Kedatangan Vaksin Covid-19 (Sumber: Youtube FMB9ID_IKP)

Faisal menyebut anggaran kesehatan Indonesia hanya 3 persen dari PDB.

"Cuma lebih tinggi dari Laos. Myanmar itu 4,7 persen. Filipina 4,4 persen. Sebagian besar negara lower middle income itu (anggaran kesehatannya) lebih tinggi dari Indonesia," ungkap Faisal.

Alhasil, dengan peruntukan anggaran kesehatan yang sangat rendah tersebut, masyarakat harus merogoh kocek lebih dalam untuk kesehatan.

Baca Juga: Jokowi Peringatkan Kepala Daerah Segera Gelontorkan Anggaran Kesehatan dan Bansos

Menurut Faisal, total pengeluaran kesehatan di Indonesia sebesar 35 persen berasal dari rakyat. Padahal rakyat sudah membayar berbagai pajak kepada negara.

Parahnya, di tengah keadaan kesehatan nasional yang masih babak belur, pemerintah menurunkan anggaran kesehatan untuk tahun 2021. Yakni dari Rp212,5 triliun menjadi Rp169,7 triliun.

Padahal, kata Faisal, yang diinginkan Profesor Akmal Taher sebelum mundur dari jabatan Ketua Bidang Penanganan Kesehatan di Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 adalah, menginginkan adanya penambahan anggaran kesehatan.

Penambahan anggaran kesehatan bisa diperoleh dari belanja infrastruktur yang mengalami kenaikan anggaran yang sangat luar biasa, yakni dari Rp281,1 triliun menjadi Rp414 triliun.

"Gila enggak? Jadi kesehatan memang nomor dua. Tidak ada komitmen. Kalau ada komitmen, ganti menkes-nya," tukas Faisal Basri.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU