> >

Komnas HAM Sudah Lakukan Rekonstruksi Lebih Dulu Bentrok Polisi-FPI, Begini Hasilnya

Hukum | 15 Desember 2020, 10:09 WIB

 

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) (Sumber: KOMPAS.com/DYLAN APRIALDO RACHMAN)


JAKARTA, KOMPAS.TV-Insiden bentrok antara polisi dan Laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, yang menewaskan enam orang,  sudah dilakukan rekonstruksi oleh Bareskrim Polri, Minggu hingga Senin dini hari (13 dan 14/12/2020). Komnas HAM tidak hadir dalam rekonstruksi tersebut.

Namun, dalam wawancara di acara Kompas pagi di Kompas TV, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan rekonstruksi lebih awal dibandingkan dengan yang dilakukan oleh polisi. Bahkan, area yang disisir  pun lebih jauh dan lebih luas.

"Kami lebih luas, bukan hanya empat  titik. Karena memang fokusnya bukan hanya konteks di area KM 50,  tapi kami kembangkan hingga ke area sentul di KM 0 sampai KM 48. Kami dapat duluan. Komnas HAM datang duluan, dapat  info duluan, info dari masyarakat," ujar Anam.

Baca Juga: [FULL] Pernyataan Ketua Komnas HAM Usai Periksa Kapolda Metro Jaya


Anam juga mengaku dia dan tim bukan hanya sekali datang ke area yang tempat kejadian perkara tapi sudah mendatanginya bolak-balik sampai lima kali. "Kami cocokan dengan jam yang sama, mulai dari jam 11 sampai jam 4 pagi. Kami susuri satu persatu,"ungkapnya.

 
Karena datang lebih awal dan belum ramai diberitakan, Anam mengaku mendapatkan banyak informasi langsung dari masyarakat di sekitar tempat kejadian. "Kami dapat lumayan banyak termasuk di luar jalan tol. Kami dapat dari penjual buah, pedagang kaki lima, pegawai alfamart, alfamidi sampai hotel," jelasnya.

Salah satu informasi yang dia dapat dari masyarakat, peristiwa terjadi pada minggu malam hingga senin dini hari. Menurut masyarakat sekitar, waktu itu situasi sepi karena sudah masuk hari senin. Padahal, di malam-malam biasanya, terutama sabtu dan minggu situasi ramai.

Baca Juga: [FULL] Pernyataan Kapolda Metro Jaya Usai Diperiksa Komnas HAM

Untuk mendapatkan informasi dari masyarakat tersebut, Anam dan tim bahkan rela harus berjalan kaki sejauh lima kilometer untuk mengumpulkan informasi penting tersebut. Termasuk metode dan alat yang jarang digunakan oleh Komas HAM sendiri.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU