> >

Himbauan Ormas Muhammadiyah-NU dalam Pilkada Kota Surabaya

Indonesia update | 9 Desember 2020, 07:35 WIB
Bukti laporan dua kubu paslon Pilkada Surabaya ke Bawaslu Surabaya. (Sumber: KompasTV Jawa Timur)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Dua organisasi massa (Ormas) Islam terbesar di Kota Surabaya Jawa Timur, Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah dan Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU),  mengeluarkan himbauan dalam pemilu kepala daerah (Pilkada) serentak kota pahlawan hari ini, Rabu (9/12/2020). Seperti dilihat dari laman situs resmi muhammadiyah, muhammadiyah.or.id, ada lima himbauan dari Muhammadiyah dan NU Kota Surabaya.     

Pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota Surabaya secara langsung merupakan cara demokratis untuk melahirkan pemimpin yang kredibel dalam rangka mewujudkan kemaslahatan warga kota. Oleh karena itu, proses demokrasi itu perlu dikawal agar bermartabat dan membawa kemaslahatan. Berkaitan dengan itu, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Surabaya dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya selaku pemangku kepentingan merasa terpanggil untuk menyerukan hal-hal sebagai berikut:

Baca Juga: Pilkada Surabaya Kian Memanas, Kini Muncul Kelompok Banteng Lawas dan Banteng Ketaton

Pertama, Kepada warga NU dan Muhammadiyah agar menggunakan hak pilih dalam pemungutan suara pada 9 Desember 2020 sebagai perwujudan pelaksanaan syariat agama terkait nashbul-imamah dan juga tanggung jawab kebangsaan untuk melahirkan kepemimpinan daerah yang amanah.

Kedua, semua warga Kota Surabaya agar menjadi pemilih cerdas dan bertanggung jawab, memilih pasangan calon wali kota dan wakil wali kota berdasarkan hati nurani dan akal sehat, serta menghindari money politik.

Ketiga, kepada penyelenggara Pilkada, agar memastikan bahwa pilkada berlangsung dengan jujur, adil, serta memenuhi standar protokol kesehatan dalam situasi pamdemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Pilkada Surabaya Memanas: Kedua Kubu Saling Lapor Pelanggaran, Risma Terlibat

Keempat, kepada semua warga, paslon dan tim sukses paslon agar memandang bahwa perbedaan pilihan merupakan sesuatu kelaziman dalam demokrasi serta menjunjung tinggi akhlakul-karimah dalam berpolitik dengan tidak melakukan intimidasi, bulying, kampanye hitam, kampanye nagatif atau hal-hal lain yang dapat mencederai demokrasi dan merusak persatuan, harmoni, dan kerukunan warga.

Kelima, jangan lupa tetap berdoa kepada Allah Swt Semoga lahir pemimpin yang bertaqwa kepada Allah SWT dan menyangi warganya. Semoga Surabaya menjadi kota yang diridlai.

Selain himbauan tersebut, kedua ormas ini juga menghimbau agar protokol kesehatan benar-benar diperhatikan. "Dalam rangka menghadapi pemilu, Muhammadiyah dan NU Kota Surabaya bersama-sama membuat pengawasan dalam protokol kesehatan dengan melibatkan relawan kemanusiaan. Kita berharap tidak ada cluster-cluster baru dalam pilkada ini,” kata Sekretaris PD Muhammadiyah Surabaya  Arif’an.

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU