> >

Ancaman Pangdam Jaya untuk Orang yang Kembali Pasang Baliho Rizieq Shihab: Pasti Kami Tangkap

Peristiwa | 24 November 2020, 14:05 WIB
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman saat memberi keterangan di Koramil Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (2/9/2020). (Sumber: Tribunnews.com)

Sebelumnya, diberitakan pasukan TNI langsung turun ke jalan untuk berpatroli mencopot spanduk dan baliho FPI maupun Rizieq Shihab pada Jumat (20/11/2020).

Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan, anggota TNI terpaksa turun tangan dalam penertiban baliho Rizieq Shihab karena petugas Satpol PP sudah menurunkannya, namun pihak FPI kembali memasang baliho-baliho tersebut. 

Baca Juga: FPI Ungkap Rizieq Shihab Sudah Jalani Swab Test, Hasilnya Negatif Covid-19

Oleh karena itu, kata Dudung, TNI merasa perlu langsung turun tangan membantu pencopotan spanduk dan baliho Rizieq Shihab.

Dudung pun mengakui bahwa ia sudah memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho FPI maupun Rizieq Shihab yang tersebar di Ibu Kota.

Dudung menyampaikan itu saat dikonfirmasi soal beredarnya sebuah video yang menunjukkan sejumlah pasukan berbaju loreng mencopot baliho Rizieq Shihab.

"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya, karena berapa kali Satpol PP menurunkan (baliho), dinaikkan lagi," kata Dudung di Monas, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Deklarasi Tolak Kedatangan Rizieq Shihab di Pekanbaru Bentrok, Massa FPI Geruduk Lokasi Aksi

Dudung menuturkan, sedikitnya sudah ada 900 spanduk yang menampilkan gambar Rizieq Shihab telah ditertibkan oleh aparat gabungan sejak akhir September 2020.

"Sampai saat ini hampir 900-an (spanduk) di DKI (ditertibkan), bahkan ada warga yang ikut turunkan," katanya.

Menurut Dudung, upaya penertiban spanduk dilakukan oleh aparat gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP karena lokasi pemasangan yang tidak pada tempatnya serta melanggar ketertiban umum.

"Itu (penertiban spanduk) sudah dua bulan lalu dilakukan TNI, Polri, dan Satpol PP. Awalnya yang turunkan Satpol PP, tapi Front Pembela Islam (FPI) minta dinaikkan lagi. Mereka siapa? Kalau pemerintah itu jelas organisasinya. Kok bisa takut sama mereka?" kata Dudung.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU