> >

Epidemiolog Sarankan Pemerintah Tunda Libur Panjang Akhir Tahun

Berita kompas tv | 17 November 2020, 15:08 WIB

 

Ilusrasi kendaraan memadati jalur wisata Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/8/2020). Volume kendaraan menuju kawasan wisata Puncak Bogor pada libur panjang akhir pekan itu tinggi dan bertumpuk (Sumber: KOMPAS.com/YULIUS SATRIA WIJAYA)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman meminta pemerintah menunda jadwal libur panjang akhir tahun. Menurut dia situasi pandemi di Indonesia saat ini belum terkendali sehingga dikhawatirkan akan muncul klaster baru dari libur panjang nanti.

“Saya mengusulkan libur bersamanya ditunda sampai ke situasi yang relatif terkendali,” ujar Dicky.

Jatah libur panjang ini nanti bisa dialokasikan pada tahun 2021 dengan mekanisme yang diatur oleh pemerintah.

Baca Juga: Polemik Libur Panjang di Tengah Pandemi

Jika libur panjang akhir tahun tetap diberikan, opsi lainnya adalah pemerintah harus membatasi mobilitas warga ke luar kota selama libur panjang dan melarang adanya keramaian.  

“Ditunda dengan ada ganti di tahun 2021, dicarikan waktunya oleh pemerintah untuk jadi libur bersama diputuskan ketika situasi sesuai kriteria tadi, kemudian opsi lainnya bila misalnya diberikan ya pemerintah memastikan bahwa tidak ada pergerakan keluar dan tidak boleh ada di dalam daerah dan juga tidak ada keramaian," ujar Dicky.

Dicky menambahkan, rekor penambahan kasus yang mencapai lebih dari 5000 per hari disebabkan karena banyaknya keramaian di tengah pandemi sehingga pemerintah harus tidak tebang pilih atau diskriminatif dalam mencegah keramaian massa.

Menurutnya indonesia belum memenuhi indikator untuk dilakukannya pelonggaran aktivitas masyarakat.

Baca Juga: Setelah Libur Panjang, Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet Kembali Meningkat Sepekan Ini

Penulis : Yasir-Nene-Ama

Sumber : Kompas TV


TERBARU