> >

Terungkap! Ini Identitas Oknum TNI yang Diduga Terlibat Pembunuhan Pendeta Yeremia di Papua

Hukum | 30 Oktober 2020, 05:00 WIB
Pendeta Yeremia Zanambani (Sumber: Istimewa via Wartakota)

PAPUA, KOMPAS TV - Tim Kemanusiaan untuk Intan Jaya akhirnya mengungkap identitas oknum aparat yang diduga terlibat dalam pembunuhan seorang pendeta bernama Yeremia Zanambani di Papua.

Seperti diketahui, Yeremia Zanambani ditemukan tewas dengan penuh luka di Distrik Hitadipa Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Sabtu, 19 September 2020.

Salah satu tim kemanusiaan Intan Jaya yang juga pendiri Kantor Hukum dan HAM Lokataru Foundation Haris Azhar mengatakan oknum aparat yang diduga terlibat bernama Alpius.

Baca Juga: Temuan TGPF, Dugaan Aparat Terlibat Dalam Penembakan Pendeta di Intan Jaya

Dalam laporannya yang telah disusun dengan tim terdiri atas jurnalis, masyarakat, dan pendeta, Alpius merupakan anggota TNI yang berdinas di Koramil setempat.

Dugaan Tim Kemanusiaan untuk Intan Jaya Papua mengarah kepada Alpius bukan tanpa sebab.

Dilansir dari Wartakota, Alpius pernah menyebut nama Pendeta Yeremia dan lima orang lainnya sebagai musuh dalam suatu kesempatan.

Kejadian ini bermula ketika masyarakat dikumpulkan oleh personel TNI sekira pukul 09.00 WIT di lapangan depan kantor Koramil.

Baca Juga: Penembakan Pendeta, TGPF: Korban Sempat Cerita Siapa Pelakunya Kepada Saksi

Dalam kesempatan itu, kata Haris, Danramil meminta masyarakat mengembalikan senjata anggota TNI yang dirampas pada 17 September 2020 di Sugapa Lama.

Kepada masyarakat, kata Haris, Danramil memberikan waktu dua hari untuk mengembalikan senjata yang dirampas itu.

Jika tidak dikembalikan dalam dua hari, maka akan dilakukan operasi penumpasan ke warga.

Selain itu, kata Haris, Danramil juga memerintahkan kepada dua pemuda untuk mencari Kepala Suku Moni Melianus Wandagau di Sugapa Lama.

Baca Juga: Rombongan TGPF Diserang KKB Usai Olah TKP Penembakan Pendeta Yeremias

Selanjutnya, kata Haris, Alpius kembali mengumpulkan warga di depan Gereja Imanuel 1 sekira pukul 12.00 WIT.

Dalam kesempatan itu, Alpius mengatakan pendeta tidak pernah mengajarkan ke jemaat atau masyarakat untuk membunuh orang, tapi mereka membunuh orang.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU