> >

Massa Buruh Dihadang Polisi di Pintu Tol, Tak Boleh Demo di Istana Presiden

Peristiwa | 22 Oktober 2020, 16:32 WIB
Masa buruh tertahan di pertigaan Asem, Cikande, Kabupaten Serang, Banten. (Sumber: KOMPAS.com/RASYID RIDHO)

SERANG, KOMPAS.TV - Massa buruh dari Kabupaten Serang, Banten, tertahan di pertigaan Asem, Cikande, Gerbang Tol Cikande dan Gerbang Tol Ciujung.

Para buruh yang akan berangkat ke Istana Presiden di Jakarta itu diadang aparat kepolisian.

Polisi tidak memberikan izin melakukan aksi unjuk rasa ke Jakarta. Karenanya, kendaraan bus yang membawa sekitar 1.500 orang itu dihentikan.

Baca Juga: Hari Ini Ribuan Massa Buruh dan Mahasiswa Demo Tolak UU Cipta Kerja di Kawasan Medan Merdeka

"Tentu kecewa, pergerakan kita untuk memperjuangkan menolak omnibus law diadang aparat di Pintu Tol Ciujung, Tol Cikande dan pertigaan Asem," kata Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Banten Intan Puspa Dewi, Kamis (22/10/2020), dikutip dari Kompas.com.

Meski diadang, lanjut Intan, ribuan buruh dari sejumlah perusahaan tetap bertahan untuk menyampaikan aspirasi hingga aksi di Jakarta berakhir.

"Kita tetap bertahan sambil melakukan orasi, menyampaikan aspirasi penolakan omnibus law," ujar Intan.

Padahal, menurut Intan, massa buruh dari wilayah Tangerang Raya diperbolehkan masuk ke wilayah Jakarta.

"Aneh kita dihadang, tapi rekan-rekan dari Tangerang pakai motor sudah sampai di Istana informasinya," kata dia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Didemo Lagi, 10 Ribu Buruh dari Banten Bakal ke Istana Merdeka

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU