> >

Laode Syarif: Kurang Pantas Minta Mobil Dinas, Rakyat Masih Prihatin

Politik | 16 Oktober 2020, 21:03 WIB
Mantan Wakil ketua KPK Laode Muhammad Syarif. (Sumber: Christoforus Ristianto/KOMPAS.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Komisioner KPK jilid lima diminta berpikir ulang terkait pengadaan mobil dinas untuk pimpinan, dewan pengawas dan penjabat struktural.

Mantan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menilai rencana pemberian mobil dinas tersebut bertolak belakang dengan kondisi yang terjadi saat ini.

Menurut Syarif, Firli Bahuri Cs seharusnya bisa berempati dengan kondisi bangsa yang sedang menangani pandemi Covid-19. Terlebih dalam data BPS menyebutkan dampak dari pandemi Covid-19 membuat angka kemiskinan baru naik menjadi 26,42 juta.

Baca Juga: Mobil Dinas Mewah, ICW Sebut KPK Tunjukkan Keserakahan

"Sehingga kurang pantas untuk meminta fasilitas negara di saat masyarakat masih prihatin seperti sekarang," ujar Syarif melalui pesan singkat, Jumat (16/10/2020).

Syarif menambahkan, pada masa pimpinan KPK jilid IV, tidak satu pun komisioner membahas pengadaan mobil dinas, baik untuk pimpinan, pejabat struktural maupun dewan pengawas KPK.

Ia juga mengingatkan bahwa pimpinan KPK tidak boleh meninggalkan nilai independen dan sederhana yang telah dianut lembaga antirasuah sejak lama.

"Walaupun status KPK menjadi ASN, tapi nilai-nilai luhur KPK seperti independen dan sederhana tidak boleh ditinggalkan," ujar Syarif.

Baca Juga: Dewas Tolak Mobil Dinas Mewah untuk KPK

Senada dengan Syarif, Saut Situmorang, menilai mobil dinas bagi pimpinan KPK tidak diperlukan lantaran sudah mendapat tunjangan transportasi.

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU