> >

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo: KAMI Semakin Ditekan, Semakin Bangkit

Politik | 15 Oktober 2020, 06:22 WIB
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo di rumah salah satu anggota KAMI, Daday Hudaya di Telukjambe, Karawang, setelah acara di Rengasdengklok dibubarkan. (Sumber: KOMPAS.COM/FARIDA)

Para tokoh KAMI yang ditangkap itu, kata Gatot, merupakan pejuang, bukan karbitan.

"Jangan ributkan teman kita yang lagi ditahan di Bareskrim. Mereka semua pejuang bukan karbitan," kata Gatot.

Baca Juga: Tokoh KAMI Ditangkap Polisi, Gatot Nurmantyo: Indikasi Kuat Handphone Pun Disadap

Gatot menerangkan pembentukan gerakan KAMI di Indonesia memang berisiko tinggi. Termasuk ketika nantinya ada kemungkinan para anggota KAMI bisa ditangkap.

Penangkapan itu pun pada akhirnya terjadi. Namun demikian, Gatot menegaskan, semua risiko tersebut akan diambilnya demi memperbaiki kekacauan negeri ini.

Menurut dia, para aktivis yang tergabung dalam KAMI sudah memahami risiko tersebut. Itu sebabnya mereka siap untuk melanjutkan perjuangan.

"Kami sudah menghitung segala risiko sampai risiko terberat. Kami sudah siap lahir batin," ujar Gatot.

Baca Juga: Gatot dan Din Syamsuddin Protes Penangkapan Petinggi KAMI: Ada Kejanggalan hingga Peretasan

"Maka tidak perlu diributkan, apalagi dikasihani. Justru ada berkah dan kami mengucap syukur alhamdulillah."

Seperti diketahui, sebanyak 8 anggota KAMI ditangkap polisi dalam beberapa hari terakhir. Penangkapan mereka tidak terlepas dari aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Adapun mereka yang ditangkap antara lain Khairi Amri (Ketua KAMI Sumut), Juliana Devi, Wahyu Rasari Putri.

Kemudian, Kingkin Anida yang merupakan penulis dan mantan Caleg PKS, Anton Permana (Penulis), Kholid Saifullah (Aktifis PII), Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU