> >

Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo akan Dilaporkan ke Polisi karena Dianggap Mencemarkan Nama Baik

Hukum | 2 Oktober 2020, 00:20 WIB
Presidium KAMI Gatot Nurmantyo di rumah salah satu anggota KAMI, Daday Hudaya di Telukjambe, Karawang, setelah acara di Rengasdengklok dibubarkan. (Sumber: KOMPAS.COM/FARIDA)

BANDUNG, KOMPAS TV - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo akan dilaporkan ke polisi karena dianggap telah melakukan pencemaran nama baik terhadap sebuah kelompok mahasiswa.

Adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang berencana melaporkan Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu ke pihak berwajib.

Dalam pernyataannya, PMII merasa dituduh oleh Gatot Nurmantyo telah melakukan demonstrasi menolak deklarasi KAMI di Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo: Kalau KAMI Jadi Partai Politik, Saya Keluar

"Gatot telah mencemarkan nama baik PMII secara kelembagaan karena menuduh penolakan dirinya atau organisasinya di Bandung yang dilakukan oleh PMII," kata Ketua Umum PMII, Agus Mulyono Herlambang melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Padahal, kata Agus, tidak ada aksi penolakan yg dilakukan oleh PMII di Bandung. Oleh karena itu, menanggapi pernyataan Gatot, PMII akan menempuh upaya hukum atas pencemaran nama baik.

Agus menjelaskan acara deklarasi KAMI di depan Gedung Sate, Kota Bandung pada Senin (7/9/2020) lalu menuai demonstrasi. Gatot menuduh PMII ada di balik demo penolakan itu lantaran sedang mencari uang.

"Tuduhan tersebut tidak berdasar. Kami tidak akan ragu-ragu untuk menempuh upaya hukum atas pencemaran nama baik yang dilakukan Gatot karena pernyataannya telah merendahkan nama baik organisasi PMII," ucapnya.

Baca Juga: KAMI Jadi Tunggangan untuk Nyapres? Ini Jawaban Gatot Nurmantyo

PMII menegaskan pihaknya tidak menolak Gatot di Bandung. Sebab, dia mengatakan, Gatot dan gerakan KAMI pasti ditolak di mana pun.

Sebab, organisasi yang dimotori Din Syamsuddin itu tidak membawa gagasan baru, malah membuat sejumlah orang berkerumun di tengah pandemi Covid-19.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU