Mendikbud Nadiem Makarim Tegaskan Pelajaran Sejarah Tak akan Dihapus, Ini Penjelasannya
Sosial | 20 September 2020, 18:16 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membantah akan menghapus mata pelajaran sejarah di SMK maupun SMA.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud, Totok Suprayitno menegaskan bahwa mata pelajaran sejarah akan tetap ada di dalam kurikulum.
"Sejarah merupakan komponen penting bagi Indonesia sebagai bangsa yang besar sehingga menjadi kurikulum pendidikan," kata Totok melalui keterangan resmi yang dikeluarkan, Sabtu (19/9/2020), dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Nadiem Makarim Sebut Cara Bekerja Kemendikbud Tidak akan Sama Lagi, Apa Maksudnya?
Sementara itu, Mendikbud Nadiem Makarim pada Minggu (20/9/2020) juga menyampaikan klarifikasi atas isu yang terlanjur beredar luas tersebut.
"Sejarah adalah tulang punggung dari identitas nasional kita, tidak mungkin kami hilangkan," tegas Nadiem dalam klarifikasinya pada akun Instagram @kemdikbud.ri.
Menurutnya, apa yang berededar di masyarakat beberapa waktu terakhir merupakan salah satu materi yang tengah dibahas Kemendikbud secara internal.
"Isu ini keluar, karena ada presentasi internal yang keluar ke masyarakat dengan salah satu permutasi penyederhanaan kurikulum. Kami punya banyak (permutasi), puluhan versi berbeda yang sekarang tengah melalui FGD dan uji publik," kata Nadiem.
Namun, dia menjelaskan tidak ada yang menjamin permutasi tersebut yang akan menjadi keputusan akhirnya.
Nadiem pun menjamin, tidak akan ada penyederhanaan kurikulum hingga tahun 2022.
"Di tahun 2021 kami akan melakukan berbagai macam prototyping di sekolah penggerak yang terpilih, dan bukan dalam skala nasional. Jadi sekali lagi, tidak ada kebijakan apapun di tahun 2021 dalam skala kurikulum nasional, apalagi penghapusan pelajaran sejarah," ujar dia.
Baca Juga: Fahri Hamzah Kritik Nadiem Makarim karena Beri Pulsa ke Siswa: Cerdas Dikit Napa Bikin Kebijakan
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV