> >

180 Ribu Penerima Kartu Prakerja Dicabut Kepesertaannya

Sosial | 20 September 2020, 14:58 WIB
Ilustrasi: Kartu Prakerja. (Sumber: Prakerja.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Lebih dari 180 ribu penerima yang melakukan pendaftaran Kartu Prakerja telah dicabut kepesertaannya.

Pencabutan kepesertaan tersebut dikarenakan pendaftar tidak menggunakan fasilitas kepesertaannya setelah dinyatakan lolos dalam pendaftaran.

"Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja telah mencabut kepersertaan lebih dari 180 ribu peserta kartu prakerja," kata Head of Communications PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu kepada Kontan, Jumat (18/9/2020) lalu.

Menurut Louisa, para pendaftar Kartu Prakerja tidak melakukan pembelian pelatihan pertamanya dalam kurun waktu 30 hari, setelah mereka dinyatakan lolos seleksi atau menerima nomor kartu prakerja.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 9 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 11 Tahun 2020 ayat 1 disebutkan, penerima kartu prakerja secara bebas memilih pelatihan yang telah disetujui oleh PMO.

Pemilihan pelatihan untuk pertama kali dilakukan tidak lebih dari 30 hari setelah peserta ditetapkan sebagai penerima kartu prakerja.

Dalam hal penerima kartu prakerja tidak melakukan pemilihan pelatihan dalam jangka waktu 30 hari, maka penerima kartu prakerja dicabut kepesertaannya.

Hal yang sama juga diatur di Permenko Perekonomian Nomor 3 Tahun 2020. Pasal 15 ayat 3 berbunyi, pemilihan jenis pelatihan dan lembaga pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 1 (satu) bulan setelah Kartu Prakerja diterima.

Pasal 19 ayat 1 yang berbunyi, penerima Kartu Prakerja yang dengan sengaja tidak menyelesaikan pelatihan, dicabut kepesertaannya dalam Program Kartu Prakerja.

Alasan Para Penerima Kartu Prakerja

Manajer Pelaksana Kartu Prakerja tidak serta merta melakukan pencabutan kartu para penerima. Sebelum melakukan pencabutan mereka terlebih dahulu melakukan penelusuran.

Berdasarkan penelusuran, terdapat banyak faktor yang menyebabkan para penerima tidak menggunakan fasilitas yang seharusnya diterimanya. Namun terdapat tiga faktor utama yang terjadi.

"Karena si peserta sudah mendapatkan pekerjaan baru, sehingga mereka tidak merasa perlu untuk melanjutkan program kartu prakerjanya," ujar Louisa menyebutkan faktor pertama.

Faktor kedua, para penerima Kartu Prakerja mengaku lupa dengan kata kunci atau password akunnya. Ketiga, para penerima mengaku tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Menanggapi hal ini, kata Louisa, Manajer Pelaksana Kartu Prakerja selalu melakukan sosialisasi penggunaan kartu. Bahkan pihaknya juga telah membuat laman Tanya-Jawab atau Frequently Asked Questions (FAQ) sangat rinci.

Baca Juga: Belum Dapat Bantuan juga? Cek Lagi Syarat BLT, Prakerja, UMKM, hingga Subsidi Gaji

Selain itu, Manajer Pelaksana Kartu Prakerja juga memiliki beberapa saluran komunikasi yang bisa digunakan para penerima Kartu Prakerja untuk bertanya.

Menurut Louisa, Manajer Pelaksana Kartu Prakerja juga mengirimkan notifikasi dalam bentuk pesan singkat atau SMS reminder kepada penerima tujuh hari sebelum tanggal jatuh tempo.

"Karena itu kami mengimbau, kami berharap, semua penerima kartu prakerja dan mereka yang telah lolos seleksi untuk segera membeli pelatihan pertamanya begitu selesai pengumuman. Supaya kepesertaannya tetap dapat berjalan baik," tutupnya.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU