> >

Cerita Megawati Soal Kader Ngamuk Karena Tak Dapat Rekomendasi Cakada

Politik | 26 Agustus 2020, 20:26 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dan pidato dalam Sekolah Partai Calon Kepala Daerah Angkatan I. (Sumber: Youtube PDI Perjuangan.)

JAKARTA, KOMPASTV – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku pernah mendapat amukan dari kader lantaran tak mendapat rekomendasi sebagai calon kepala daerah di Pilkada 2020.

Megawati tak menyebut nama, namun kader tersebut berasal dari Medan, Sumatera Utara. Saat itu, kader marah-marah karena tidak mendapat rekomendasi untuk maju dalam Pilkada 2020.

"Ada orang tidak direkom terus ngamuk. Lah pikir loh. Ini gimana. Katanya kader partai? Ya sudah aturan partainya gimana? Ya saya pecat. Iya dong, fair," ujar Megawati saat pembukaan program Sekolah Partai angkatan ke-2 secara virtual, Rabu (26/8/2020).

Baca Juga: Soal KAMI, Megawati: Banyak yang Mau Jadi Presiden

Megawati menjelaskan, rekomendasi kader untuk maju sebagai Cakada merupakan hak prerogatif ketua umum partai yang sudah diketok dalam kongres PDIP. Jika hak prerogatif tersebut dicabut maka, harus ada kongres luar biasa.

Ia tak masalah jika kader tersebut marah terhadap dirinya secara pribadi, namun untuk urusan partai, Megawati punya kekuasaan yang telah diputuskan dalam kongres.

"Mau marah sama saya ya boleh. Tapi marahnya hanya pribadi. Kalau sebagai ketum, nggak bisa. Karena (rekomendasi) itu adalah hak saya. Supaya tahu loh. Supaya tahu," ujarnya.

Rekomendasi ke Bobby 

Megawati tidak menyebut daerah pemilihan yang membuat kader tersebut marah lantaran tak mendapat rekomendasi.

Baca Juga: Bobby Nasution Resmi Diusung PDIP di Pilkada Medan

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU