> >

Politikus Partai Pemerintah Tanggapi Deklarasi KAMI

Politik | 19 Agustus 2020, 00:38 WIB
Deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) siang tadi cukup menyita perhatian. Dalam deklarasinya mereka menggaungkan delapan tuntutan kepada pemerintah.

Menanggapi deklarasi KAMI yang digawangi tokoh-tokoh ternama, politikus partai penyokong pemerintah angkat bicara.

Aria Bima, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menilai hingga saat ini deklarasi tersebut sebagai kelompok di luar pemerintah yang mempunyai empati terhadap persoalan masyarakat. 

"Kalau agendanya adalah bagaimana membangun kebersamaan walaupun KAMI ada di luar pemerintah, dan kemudian kita di pemerintah, saya kira sangat positif di dalam memaknai fungsi demokrasi," kata Aria kepada Kompas TV, Selasa (18/8/2020).

Menurut Aria, semua hal yang disampaikan KAMI adalah memberikan kebijakan alternatif untuk rakyat. Jika masih sejauh itu bentuk kritik terhadap pemerintah, masih merupakan hal yang positif.

Tapi, kalau motifnya sekadar kekecewaan politik atau memanfaatkan situas krisis dampak pandemi ini, hanya untuk menyalahkan dan menghujat, hal itu tidak akan membuat rakyat menjadi cerdas. Dan menurut Aria, situasi saat ini kurang tepat untuk hal-hal seperti itu.

"Kalau motifnya oposisi thinking, untuk sekadar mengganggu jalannya kekuasaan, saya kira itu tidak perlu," katanya.

Namun Aria percaya kenegarawanan tokoh-tokoh deklarator di KAMI yang dikenalnya itu. "Kita tetap positive thinking. Diharapkan itu jadi hal yang produktif," katanya.

Baca Juga: Ini 8 Tuntutan Deklarasi KAMI yang Diinisiasi Din Syamsudin

Sementara Emanuel Melkiades Laka Lena, politikus Golkar, tidak mempermasalahkan deklarasi KAMI atau tuntutannya. Menurutnya, yang terpenting adalah deklarasi KAMI tidak membuat ketidakstabilan politik.

"Karena kondisi hari ini kita butuh politik yang stabil, kerja sama antar kelompok yang bagus baik dalam atau luar pemerintahan," tutur Melki kepada Kompas TV.

Melki berharap KAMI dapat menjadi bagian yang bekerja sama mengikat gotong royong sebagai sesama anak bangsa bergandengan tangan agar seluruh komponen bangsa ini bisa bersama-sama menangani Covid-19 dengan baik.

"Sehingga pemerintah dan DPR dan seluruh komponen masyarakat bisa kerja sama menangani konflik baik di aspek kesehatan sosial maupun lain-lain," tuturnya.

Deklarasi KAMI 
Sejumlah tokoh nasional dan dari berbagai daerah di Indonesia berkumpul di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8/2020).

Mereka berkumpul dan bersatu mendeklarasikan diri tergabung dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

Di antara tokoh-tokoh publik yang hadir itu adalah Din Syamsuddin (Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia/MUI), Ahmad Yani (Politisi), Rocky Gerung (Akademisi), Gatot Nurmantyo (Mantan Panglima TNI) Rochmad Wahab, Meutia Farida Hatta (Putri Bung Hatta), MS Kaban (Politisi Partai Bulan Bintang).

Selain itu, hadir pula puluhan tokoh lainnya mulai dari Said Didu, Refly Harun, Ichsanuddin Noorsy, Lieus Sungkharisma, Jumhur Hidayat, Abdullah Hehamahua, hingga Amien Rais.

Dalam deklarasi tersebut, beberapa tokoh publik yang hadir membacakan Jati Diri dan Maklumat KAMI sebagai rangkaian deklarasi tersebut.

Baca Juga: Melihat Deklarasi Gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia

Di antara 10 Jati Diri KAMI itu adalah sebagai berikut:

Pertama, KAMI adalah gerakan moral rakyat Indonesia dari berbagai elemen dan komponen yang berjuang bagi tegaknya kedaulatan negara, terciptanya kesejahteraan rakyat, dan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Penulis : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU