> >

Obat Covid-19 Temuan Unair Diragukan, Apa Tanggapan Satgas Covid-19?

Update corona | 18 Agustus 2020, 18:25 WIB
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito (Sumber: Komunikasi Kebencanaan BNPB/Lia Agustina)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Wiku Adisasmito menanggapi sejumlah pakar yang meragukan pengembangan obat Covid-19 Universitas Airlangga yang dilakukan bersama TNI AD dan Badan Intelijen Nasional (BIN).

Dalam tanggapannya, Wiku meminta Universitas Airlangga (Unair) menyampaikan secara transparan metode penelitian obat bagi pasien Covid-19 tersebut. Menurut Wiku, transparansi mengenai obat Covid-19 kepada publik tersebut sangat diperlukan.

"Transparansi publik sangat diperlukan, tentu Universitas Airlangga tidak keberatan untuk menjelaskan bagaimana kaji etik berlangsung dan uji klisnis yang sedang dijalankan," ujar Wiku dalam konferensi pers daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Baca Juga: Penelitian Obat Covid-19 UNAIR, TNI AD, BIN Dipertanyakan

Meski demikian, Wiku pun meyakini bahwa proses pengembangan obat itu sudah melalui metode yang tepat.

"Pasti Universitas Airlangga dalam menjalankan tes dan uji klinis dari obat yang dikembangkan telah melalui kaji etik," ujar Wiku.

Wiku menekankan, proses uji klinis yang dilaksanakan berbagai pihak harus sesuai standar internasional dan memiliki dua prinsip utama, yakni aman dalam arti memberikan perlindungan yang baik dan efektif dalam pengobatan.

Apabila memang dikembangkan dengan prosedur yang benar, bukan tidak mungkin nantinya obat tersebut akan diproduksi massal. Namun Wiku sekaligus menegaskan, hingga saat ini masih harus menunggu izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Yang pasti, sampai sekarang belum ada izin edar dari BPOM untuk obat tersebut karena masih dalam uji klinis," ujarnya. 

Baca Juga: Obat Corona Temuan Unair, TNI AD, dan BIN, Klaim 85 Persen Sembuhkan Klaster Secapa

Penulis : Desy-Hartini

Sumber : Kompas TV


TERBARU