> >

Ekslusif AIMAN: Teka-teki Jaksa Pinangki

Aiman | 10 Agustus 2020, 09:07 WIB
(Sumber: Program AIMAN)

Babak baru kasus Djoko Tjandra. Setelah Tiga Jenderal Polisi dicopot dari jabatan, bahkan 1 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka kasus Pidana, dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara, kini bola panas mengarah ke Korps Adhyaksa.

Sebelumnya tersiar secara luas di media sosial, video seorang Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, menerima tamu pengacara Djoko Tjandra, Anita Kolopaking yang kliennya tengah terbelit kasus hukum.

Belakangan soal ini dihentikan karena tidak cukup bukti permulaan. Sebab, Anita datang bersama dengan seorang mantan pejabat Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, senior sang Kajari. Hasil pemeriksaan internal Kejaksaan Agung, disampaikan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung RI, Hari Setiyono: 

"Di dalam pertemuan tersebut Kajari Jakarta Selatan menerima tamu yaitu seniornya (mantan Kasi Intel Kejari Jaksel, Zaenuddin) yang dia tidak tahu bahwa seniornya ini membawa kawan yang bernama Anita Kolopaking," kata Hari saat konferensi pers yang digelar secara virtual pada Rabu (29/7/2020).

Teka-teki Sang Jelita Jaksa Pinangki

Belum selesai keingintahuan publik soal perkembangan kasus ini, muncul kemudian, seorang Jaksa jelita, yang ternyata telah bertemu buronan kelas kakap Djoko Tjandra alias sang "Joker"" jauh sebelum Jaksa Agung, pimpinan tertingginya mengadu di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sakit hati akibat dipermainkan seorang Djoko Tjandra.

Ada apa?

Berbekal pertanyaan yang mengganjal ini, saya melakukan penelusuran terkait dengan Siapa Jaksa Pinangki, apa yang dilakukannya bertemu dengan Djoko Tjandra, pada November 2019 di Kuala Lumpur, Malaysia, apa isi pembicaraannya, dan mengapa ia bisa bertemu dengan buronan kakap, yang Kejaksaan Agung sendiri pun tengah mencarinya?

Pertanyaan-pertanyaan ini, relevan untuk dijawab. Pertanyaan paling akhir sesungguhnya sangat sederhana, dan  seharusnya bisa segera terjawab ada apa di baliknya.

Sesederhana, bagaimana mungkin seorang Jaksa dengan jabatan hanya eselon 4,  bisa bertemu dengan buronan kakap, yang dicari oleh institusi tempatnya bekerja sebagai penegak hukum sekaligus eksekutor terpidana, Kejaksaan Agung?

Saya bergegas menghubungi sumber-sumber saya.

Operasi Plastik di Amerika Serikat

Dari sejumlah sumber saya ini, saya mendapatkan foto eksklusif, Jaksa Pinangki Sirna Malasari. Jaksa jelita, Pinangki, tampak dalam foto Pinangki sedang berpelesir bersama dengan ibunda dan adiknya.

Tampak ia berada di dalam kabin kelas atas  pesawat. Foto kedua, saya mendapatkan, Jaksa Pinangki, dalam proses implan bagian wajah di New York, Amerika Serikat.

Sedikit Informasi soal ini, yang saya dapatkan dari hasil penelusuran saya. Adalah Dokter Andrew Jacono, yang melakukan operasi ini. Semua foto ini, akan ditayangkan di Program AIMAN yang tayang di KompasTV pukul 8 malam, hari Senin (10/08/2020).

Dokter Andrew Jacono, adalah Dokter berpraktik di New York Center for Plastic Surgery yang beralamat di Park Avenue, New York City, Amerika Serikat. Dokter Andrew dalam laman klinik operasi plastik ini, tercatat sebagai salah satu Dokter ternama yang dikenal banyak memiliki prestasi. Ada kekhususannya, yakni dalam bidang operasi plastik; hidung. 

Mau tahu biaya dalam sekali operasi plastik?

Rentangnya hingga mendekati angka setengah miliar rupiah. Luar biasa!

Pertanyaan sederhana, dari mana seorang Jaksa yang memiliki jabatan eselon 4, punya uang sebanyak ini, dengan gaya hidupnya yang wow?! 

Keyakinan Menkopolhukam Mahfud MD

Tentu ini menjadi tugas bagi penyidik untuk mengungkap. Kini Kejaksaan Agung di bawah Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, tengah menyelidiki kasus Jaksa Pinangki ini.

Menkopolhukam Mahfud MD, yakin, bahwa Jampidsus tengah mencium adanya dugaan suap atau gratifikasi terkait Jaksa Pinangki.

"Jaksa pasti mengenali Djoko Tjandra.. Pasti ada permainan!"

kata Menkopolhukam Mahfud MD saat diwawancara di Program Satu Meja KompasTV menanggapi pertanyaa host Budiman Tanuredjo soal Jaksa Pinangki, Rabu (5/8/2020).

Mahfud secara lugas bahkan menambahkan, bahwa Jaksa Pinangki terkait penampilannya yang glamor, patut diperiksa terkait dugaan aliran dana kepadanya.

"Bagaimana seorang Jaksa (dengan jabatan) Eselon 4, janda pula, dan selalu keluar negeri dengan penampilannya yang glamor, itu indisipliner... Tapi di balik penampilannya itu,  sekarang ini sedang dilacak permainan korupsinya sedang dilacak, ada dana - dana yang masuk ga ke situ, jadi tidak mungkin hanya indisipliner!"

"Oleh karena itu sekarang sedang diperiksa oleh Kejaksaan. Kalau nanti ada tindak pidana umum, misalnya pemalsuan surat jalan, atau yang lainnya. Itu nanti yang periksa Polisi, tidak boleh oleh Kejaksaan." Ungkap Menkopolhukam Mahfud MD.

Tak ada jalan lain, selain pemeriksaan secara ketat. Pertanyaannya kini, akankah pemeriksaan Jaksa Pinangki akan membuka kotak pandora, nama-nama besar lainnya?

Dengan alur Logika, apakah mungkin seorang Jaksa yang jauh dari posisi utama, bisa bertemu buronan kakap, tanpa titipan oknum pejabat?

Kita tunggu hasil pemeriksaan. Apa yang disampaikan oleh Menkopolhukam Mahfud MD, layak menjadi pegangan bagi para penegak hukum di negeri ini, agar tak lagi bermain-main dengan suap dan gratifikasi alias ko-rup-si...! Bongkar!

Saya Aiman Witjaksono...

Salam!

Penulis : Zaki-Amrullah

Sumber : Kompas TV


TERBARU