> >

Waspada! Ini 5 Dampak Buruk Minum Air Dingin Saat Berbuka Puasa

Kesehatan | 18 Maret 2024, 17:15 WIB
Ilustrasi. Minum air dingin saat berbuka puasa dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan (Sumber: Freepik)

JAKARTA, KOMPAS TV - Berbuka puasa dengan minuman dingin seperti es buah, es teh, es sirup, atau minuman dingin lainnya tampaknya menyegarkan dan menggiurkan, bukan?

Terlebih lagi, mengonsumsi minuman tersebut dapat memberikan sensasi kesegaran dan mengembalikan kelembapan tubuh setelah lebih dari 12 jam tanpa asupan cairan yang cukup.

Meskipun demikian, mengonsumsi minuman dingin secara langsung saat berbuka puasa bisa menimbulkan sejumlah dampak buruk bagi kesehatan.

Melansir dari Kompas.com, seorang praktisi gizi klinis dan olahraga, Rita Ramayulis, menjelaskan bahwa minuman yang terlalu dingin dapat memperlambat kerja lambung karena harus menyesuaikan suhunya dengan suhu tubuh.

Ketika kita meminum air dingin saat berbuka puasa, lambung pasti akan terkejut karena tiba-tiba menerima sesuatu yang dingin setelah periode puasa yang panjang.

Selain itu, beberapa dampak buruk lainnya juga bisa muncul akibat berbuka puasa dengan meminum air dingin, seperti yang dilansir dari NDTV Food berikut ini.

1. Sakit Tenggorokan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi air dingin saat perut dalam keadaan kosong dan melakukannya secara teratur dapat mengakibatkan radang tenggorokan dan hidung tersumbat.

Bahkan, konsumsi berulang air dingin ini dapat menyebabkan penumpukan lendir berlebih di membran mukosa saluran pernapasan.

2. Gangguan Pencernaan

Para Ahli meyakini bahwa minuman dingin seperti air dingin dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit, sehingga mengganggu proses pencernaan.

Fenomena ini juga menghambat kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi selama pencernaan.

Baca Juga: 6 Makanan dan Minuman untuk Jaga Kesehatan Pencernaan, Cocok Dikonsumsi saat Berbuka Puasa

Dengan suhu tubuh normal berada pada 37 °C, mengonsumsi minuman dengan suhu yang sangat rendah akan mendorong tubuh untuk menggunakan energi tambahan guna menyesuaikan suhu tersebut.

Penulis : Almarani Anantar Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas.com, NDTV Food


TERBARU