> >

Stres Pascapemilu, Ini Beberapa Gejala yang Perlu Diwaspadai: Cemas, Sulit Tidur, hingga Cepat Lelah

Kesehatan | 18 Februari 2024, 07:05 WIB
Ilustrasi stres. Gejala stres pascapemilu. (Sumber: Pixabay/stevedimatteo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemilihan umum (pemilu) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi sebuah negara. Namun, seusai pemungutan suara dilakukan, sebagian dari kita mungkin merasa stres.

Stres ini dapat muncul dari berbagai faktor, termasuk perasaan ketidakpastian terkait hasil pemilihan, konflik politik, dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari. 

Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Taman Sari, Ngabila Salama, menjelaskan sejumlah gejala awal seseorang mengalami gangguan jiwa ringan pascapemilu.

Baca Juga: RSUD Taman Sari Buka Konsultasi Kejiwaan, 5 Timses Caleg dan 1 Anggota KPPS Mendaftar

“Biasanya gejalanya di awal menarik diri, mood cepat berubah, tapi gejala kejiwaan ringan biasanya dimulai dari cemas, depresi ringan, menarik diri, sulit tidur, lalu cepat lelah, kehilangan minat, overthinking, impulsif, dan sulit mengendalikan,” jelas Ngabila dalam Kompas Malam, Sabtu (17/2/2024).

Apabila gejala awal ini diabaikan dan tidak mencari pertolongan dari ahli profesional, ada potensi gejala tersebut menetap dan berkembang menjadi gangguan jiwa yang lebih berat.

Untuk itu, penting dalam memahami gejala-gejala stres atau gangguan jiwa ringan yang terjadi, khususnya di momen pascapemilu ini.

Ngabila menegaskan bahwa sehat tidak hanya fisik, tetapi juga mental. Terdapat dua hal yang perlu dilakukan, yakni cegah sakit dan cegah komplikasi dan meninggal.

Dalam hal cegah sakit mental, ia mengimbau kepada masyarakat umum maupun peserta pemilu untuk dapat mengambil hikmah positif dari setiap hal dan saling berempati.

“Ketika kita bicara tentang komplikasi dan meninggal, yang utama adalah deteksi dan pengobatan dini,” ucapnya.

Baca Juga: Pakar Nilai Sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi Sulit Mengubah Hasil Pemilu, Ini Alasannya

Terkait dengan deteksi dini, RSUD Taman Sari membuka pendaftaran konsultasi atau skrining gangguan jiwa pascapemilu yang terbuka untuk umum.

Menurut Ngabila, hingga Sabtu (17/2/2024), sudah ada 57 orang yang mendaftar. Sebanyak lima orang di antaranya merupakan tim sukses (timses) calon anggota legislatif (caleg) dan satu orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Skrining ini akan dilakukan pada Selasa (20/2/2024) mendatang.

 

 

 

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU