> >

Jangan Lengah, Ini 5 Bahaya Love Bombing untuk Kesehatan Mental

Kesehatan | 31 Januari 2024, 13:08 WIB
ilustrasi. Love bombing adalah istilah yang merujuk pada salah satu bentuk manipulasi emosional yang dilakukan dalam hubungan romantis. (Sumber: pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Love bombing adalah istilah yang merujuk pada salah satu bentuk manipulasi emosional yang dilakukan dalam hubungan romantis.

Pelaku love bombing akan membanjiri pasangannya dengan perhatian, kasih sayang, dan hadiah secara berlebihan di awal hubungan. 

Hal ini dilakukan untuk menciptakan rasa keterikatan yang kuat dan cepat, sehingga pasangan akan merasa sulit untuk meninggalkan hubungan tersebut.

Meski pelaku terkesan mau berkorban dan berusaha demi pasangan, love bombing perlu diwaspadai karena berisiko menyebabkan hubungan menjadi manipulatif dan tidak sehat.

Dikutip dari laman Verywell Mind, love bombing adalah tindakan yang berisiko menyebabkan kekerasan dalam hubungan (domestic abuse).

Tindakan kekerasan kerap dilakukan ketika terjadi konflik antarpasangan dalam suatu hubungan. Umumnya, pelaku love bombing akan memanipulasi pasangannya untuk memperoleh kesempatan kedua. Berikut bahaya love bombing untuk kesehatan mental.

Baca Juga: Krisis Kesehatan Mental Di Indonesia | NEWS OR HOAX

Bahaya Love Bombing untuk Kesehatan Mental

1. Menyebabkan kebingungan dan keraguan diri

Perilaku love bombing dapat membuat korban merasa bingung dan ragu terhadap diri sendiri. Korban akan bertanya-tanya apakah perasaan mereka yang sebenarnya terhadap pasangannya adalah tulus atau hanya karena pengaruh love bombing

Hal ini dapat menyebabkan korban merasa tidak percaya diri dan rendah diri.

2. Mengakibatkan stres dan kecemasan

Perilaku love bombing yang intens dapat menyebabkan korban merasa stres dan cemas. Mereka mungkin merasa terkekang dan tidak memiliki ruang pribadi. 

Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Verywell Mind


TERBARU