> >

Kasus ISPA Meningkat, Catat Gejala dan Penanganannya agar Tak Makin Parah

Kesehatan | 9 September 2023, 15:53 WIB
Ilustrasi. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkap, dari 11 juta penduduk DKI Jakarta, ada sekitar 100.000 warga yang terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) setiap bulannya. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengatakan, kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di wilayah Jabodetabek meningkat.

Imran mengatakan bahwa peningkatan kasus ISPA ini berkaitan dengan tren kenaikan kadar polusi udar di Jabodetabek. 

“Kita tidak bisa bilang cuaca berpengaruh berapa persen, tetapi kita bisa melihat bahwa tren kenaikan kasus ISPA seiring dengan kenaikan kadar polusinya,” jelas Imran, Jumat (8/9/2023).

Baca Juga: Kasus ISPA di Jakarta Naik 3-4 Kali Lipat akibat Polusi, Menkes: Mudah-mudahan Pak Heru Bisa Tangani

Kasus ISPA non-pneumonia tercatat paling banyak terjadi di Jakarta Timur yang mencapai 3.115 kasus

Apa itu ISPA?

Melansir Healthline, infeksi ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut, infeksi yang dapat mengganggu pernapasan normal. ISPA memengaruhi sistem pernapasan bagian atas maupun bawah.

Saluran pernapasan atas dimulai dari sinus dan berakhir di pita suara, sedangkan saluran pernapasan bawah dimulai dari pita suara dan berakhir di paru-paru.

ISPA disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab infeksi saluran pernapasan atas adalah faringitis akut, infeksi telinga akut, atau flu biasa.

Sedangkan, penyebab infeksi saluran pernapasan bawah adalah bronkitis, radang paru-paru, hingga bronkiolitis.

Baca Juga: Kemenkes Ungkap 6 Penyakit yang Berkaitan dengan Polusi Udara, Kasus ISPA Meningkat

Gejala ISPA?

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara, Healthline


TERBARU