> >

4 Juni Hari Internasional Anak Tak Berdosa Korban Agresi, Ini Sejarahnya

Tren | 4 Juni 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi. Hari Internasional Anak-Anak Tak Bersalah Korban Agresi (International Day of Innocent Children Victims of Aggression) yang diperingati 4 Juni (Sumber: United Nations)

Ada banyak kerugian bagi anak-anak dalam konflik, termasuk kematian, kekerasan seksual, penculikan, penolakan akses kemanusiaan, dan serangan terhadap sekolah dan rumah sakit.

Hari Internasional Anak-anak Tak Bersalah Korban Agresi menegaskan komitmen PBB untuk melindungi hak-hak anak, dan bertujuan untuk menyoroti penderitaan anak-anak yang menjadi korban kekerasan akibat konflik.

Baca Juga: Eksploitasi dan Kekerasan Anak Jadi Dampak Negatif Pariwisata, Kemen PPPA Siapkan Panduan Pencegahan

Ini adalah kesempatan bagi publik secara global untuk belajar tentang penderitaan anak-anak di zona konflik.

Cara Merayakan Hari Internasional Anak-Anak Tak Bersalah Korban Agresi

1. Mendukung resolusi dan program PBB

Perserikatan Bangsa-Bangsa memiliki beberapa prakarsa seperti Program Global untuk Mengakhiri Kekerasan Terhadap Anak, yang mendukung dan membantu negara-negara anggotanya.

Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan menyatakan bagaimana secara efektif mencegah dan menanggapi kekerasan terhadap anak-anak dan menjabarkan rencana induk untuk menjamin masa depan yang lebih baik bagi anak-anak.

2. Ciptakan ruang yang aman untuk anak-anak

Karena kekerasan terhadap anak dapat bersifat fisik dan psikologis, memberikan perhatian khusus dan secara aktif mendengarkan pembicaraan anak tanpa mengecilkan emosinya dapat membantu mengurangi kekerasan.

Itu juga berguna untuk membangun hubungan kepercayaan dan memelihara interaksi positif dengan anak-anak.

3. Sebarkan ke media sosial

Cara lain untuk merayakan Hari Internasional Anak-anak Tak Bersalah Korban Agresi adalah dengan menyebarkan kesadaran secara online.

Bantu orang lain untuk melihat pentingnya kesadaran akan adanya kekerasan terhadap anak korban perang.

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : United Nations, National Today


TERBARU