> >

Fenomena Ida Dayak, Sosiolog UI: Masyarakat Tak Bisa Disalahkan Jika Memilih Pengobatan Alternatif

Kesehatan | 5 April 2023, 11:41 WIB
Sosiolog UI, Ida Ruwaida memberi analisa terkait fenomena pengobatan alternatif Ida Dayak yang viral, Rabu 5/4/2023). (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Ida Ruwaida menilai masyarakat tidak bisa disalahkan apabila memilih berobat ke penyehat tradisional seperti Ida Dayak.

Diketahui, pengobatan alternatif Ida Dayak asal Kalimantan baru-baru ini viral, bahkan diserbu ribuan warga yang ingin berobat.

"Sebetulnya tidak bisa disalahkan juga ketika masyarakat berekspektasi melalui Ida Dayak bahwa penyakit yang mereka derita itu bisa terobati atau tersembuhkan," ujar Ida Ruwaida, Rabu (5/4/2023) dikutip dari Sapa Pagi Indonesia Kompas TV.

Menurut kacamata sosiologi, kata Ida, fenomena pengobatan alternatif bukan muncul kali ini saja, namun sudah dipercaya turun temurun sesuai budaya masing-masing daerah.

Baca Juga: Viral Pengobatan Ida Dayak Klaim Atasi Masalah Tulang Pakai Minyak Urut, Kemenkes Buka Suara

Ia menilai, bagi seseorang pasien yang sudah memiliki penyakit menahun atau sulit disembuhkan, akan memandang pengobatan alternatif sebagai sesuatu yang rasional.

Apalagi, kini, dengan bantuan sosial media, video praktik pengobatan tradisional bisa dilihat oleh semua kalangan.

"Di masyarakat ada yang namanya seeing is believing. Jadi kalau mereka meskipun tidak (melihat) secara langsung, tapi melalui media sosial, mereka melihat bahwa itu sebetulnya menjanjikan treatment-nya dan ternyata memang bisa sembuh dalam hitungan waktu yang relatif cepat," ungkapnya.

Oleh karena itu, menurutnya, pengobatan alternatif menciptakan harapan baru bagi masyarakat, terlebih pasien yang sudah sakit menahun.

Baca Juga: Heboh Fenomena Ida Dayak, Kenapa Pengobatan Alternatif Tampak Menjanjikan Kesembuhan?

"Mungkin kalau di pengobatan modern itu tidak membuahkan hasil atau pun ada, ada keterbatasan untuk mengakses ke sana misalkan secara ekonomi," ucap Dia.

Ida Ruwaida menyebut, banyaknya masyarakat yang berobat ke Ida Dayak juga bisa sebagai gambaran akan sikap masyarakat terhadap pengobatan modern.

 

"Akses terhadap pelayanan pengobatan modern atau medikalisasi, saya kira memang masih terbatas ya, meskipun sudah ada fasilitas negara misalnya melalui BPJS."

"Tapi kalau kita lihat dalam konteks tertentu, bukan hanya sekedar akses layanan tapi juga treatment (pelayanan) untuk pengobatan," jelasnya.

Terlebih, Ida Dayak dalam video yang beredar tidak memungut biaya, hanya menganjurkan untuk membeli minyak Bintang khas Kalimantan.

Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU