> >

Sebelum Panen Kopi, Ini Ritual yang Dilakukan Warga Flores

Cerita rasa | 14 Januari 2020, 19:01 WIB

Adi Taroepratjeka berada di Desa Rende Nao, Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur untuk melihat upacara adat Kolo Kabe.

Sirih pinang, beras, biji kopi, adalah hasil bumi yang harus disiapkan saat melaksanakan tradisi. Seekor ayam menjadi wujud pengucapan syukur pada leluhur atas panen yang warga peroleh, serta memohon pada sang pencipta agar kebun kopi milik mereka memperoleh hasil yang memuaskan. 

Acara tradisi yang dilakukan warga Manggarai ini dilakukan di setiap kebun kopi milik warga. Ritual penti terus dipertahankan sampai sekarang.

Masyarakat percaya jika mereka lalai menyelenggarakan tradisi ini akan terkena suatu musibah atau nasib buruk.

Kopi yang ditanam di daerah Manggarai adalah kopi jenis arabika dan robusta. Dengan masa panen kopi arabika dari Mei hingga Juli setiap tahunnya.

Kopi diperkirakan mulai masuk ke Flores pada abad ke-16 melalui Larantuka. Saat itu pedagang Portugis tiba di ujung timur Pulau Nipa dan melihat keindahan taman bawah laut Larantuka. Warga Flores kemudian menyebutnya Cabo The Flores atau tanjung bunga.

#TradisiWargaFlores #KopiFlores #RitualPanan

Penulis : Dian-Septina

Sumber : Kompas TV


TERBARU