> >

Wedang Uwuh, Minuman Raja Penghangat Badan di Kala Hujan, Fadli Zon dan Susi Pudjiastuti pun Suka

Cerita rasa | 21 Desember 2021, 16:25 WIB
Wedang uwuh, minuman tradisional dipercaya meningkatkan imunitas tubuh (Sumber: Kompas.com -)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Suatu ketika, Raja Mataram Pertama Sultan Agung Hanyokrokusumo bersemedi di suatu tempat yang sepi. Pada suatu malam yang dingin, dia minta kepada abdi dalemnya dibuatkan minuman penghangat tubuh.

Sang abdi dalem pun membuat minuman dari kulit kayu secang yang berwarna merah. Ketika disuguhkan, beberapa ranting pohon ada masuk ke dalam minuman sang raja. 

Namun, karena suasana sepi dan malam gulita, raja tetap menenggak minuman itu. Rupanya,  badan raja terasa hangat. Dia pun memesan kembali kepada abdi dalemnya. Ketika bekas minuman raja diperiksa, ternyata terdapat sisa ranting yang dipercaya sebagai penyebab minuman itu berkhasiat.

Sejak itu, minuman tersebut disebut "wedang uwuh". "Uwuh" artinya sampah, karena  dalam minuman itu dipadati berbagai ramuan mirip sampah tetumbuhan, seperti batang dan daun  cengkeh, jahe, kayu manis, pala, serai, kapulaga, dan secang. Untuk menambah rasa manis, ditambahkan gula batu.

Minuman tradisional ini pun lantas disukai banyak orang, bukan hanya para raja. Selain mudah dibuat, bisa dinikmati kapan saja. Namun, akan makin terasa nikmat bila diminum saat udara dingin atau musim hujan.

Baca Juga: Segarnya Jamu Coro, Minuman Tradisional Sejak Era Raden Patah

Sebab, dalam minuman ini terdapat manfaat seperti mengobati seperti batuk, masuk angin, perut kembung, pegal linu dan menyegarkan badan. 

Hal ini karena ramuan yang ada dalam wedang uwuh memang mengandung banyak manfaat. Menurut Guru Besar Ilmu Gizi dan Kesehatan Universitas Negeri Semarang (Unnes) Ari Yuniastuti, salah satu manfaat wedang uwuh bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

"Wedang uwuh kaya akan antioksidan dan dapat digunakan sebagai imunomodulator," kata Ari, dikutip dari laman Unnes 22 Juni 2021.

Imunomodulator, merupakan zat atau substansi yang dapat memodifikasi respons imun dengan mengaktifkan mekanisme pertahanan alamiah maupun adaptif, seperti mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun yang terganggu. 

Penulis : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU