> >

Menafsir Rumor Pergantian Menteri Jokowi

Catatan jurnalis | 13 Juli 2020, 15:37 WIB
Para menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri yang diperkenalkan Presiden Joko Widodo ke masyarakat sebelum acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Ketika DPR menyelidiki kasus Bank Century muncul rumor di Harian, The Jakarta Post (18 Januari 2010) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang kemungkinan telah mencapai kata sepakat untuk mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sri Mulyani memang benar mengundurkan diri tanggal 20 Mei 2010.

Jadi dengan kata lain, rumor pergantian menteri yang berkembang di media, pada saatnya bisa menjadi kebenaran, apalagi rumor tersebut awalnya dari pernyataan langsung seorang presiden. Rumor sebagai bentuk komunikasi tentulah memiliki tujuan, mungkin sebagai test the water atau menguji soliditas.

Sama seperti Presiden Joko Widodo yang menyatakan tidak akan ragu melakukan pergantian menteri untuk kepentingan 267 juta penduduk Indonesia. Apalagi pernyataan itu disampaikan dalam forum tertutup tanggal 18 Juni 2020, yang kemudian sengaja diunggah atau dimunculkan seminggu kemudian.

Apakah tujuannya hanya sekadar test the water, dan kemudian rumor ini selesai dengan pernyataan Menteri Sekretaris Negara Pratikno? Atau mungkin Mensesneg hanya sekadar meredam keadaan, agar para menteri bisa kembali tenang bekerja. Sebab, urusan mengganti menteri adalah wewenang Presiden, bukan Mensesneg. Presiden sendiri belum pernah mengomentari atau meralat pernyataannya tanggal 18 Juni itu.

Faktanya memang, suara publik menilai kinerja Kabinet Indonesia Maju ini kurang memuaskan dalam hal menangani dampak pandemi Corona. Paling tidak itu tercermin dari hasil survei Litbang Kompas. Sebanyak 69,6 persen responden menilai,  perombakan Kabinet Indonesia Maju mendesak untuk dilakukan saat ini. So, this is your call, Mr President.

 

Penulis : Zaki-Amrullah

Sumber : Kompas TV


TERBARU