Penyelamatan Arsip Corona Sebagai Memori Kolektif Dunia
Opini | 13 Juli 2020, 07:00 WIBArsip Corona Indonesia untuk Dunia
Semua sektor yang penulis sebutkan terkena dampak pandemi Corona di atas, mempunyai catatan kegiatan yang menjadi arsip dari kegiatan tersebut di samping arsip tentang kesehatan itu sendiri. Arsip-arsip ini haruslah mulai sekarang mulai disimpan secara khusus untuk pada akhirnya nanti diakusisi oleh lembaga kearsipan baik pusat maupun daerah.
Semua arsip ini akan bersifat statis karena mempunyai nilai guna informasional untuk generasi yang akan datang, dan bisa dimanfaatkan oleh semua negara karena skala pandemi yang mendunia.
Sejak pertama ditemukan di Wuhan, semua arsipnya bisa direkonstruksi penyebarannya, dengan cara melihat catatan kesehatan kasus pertama yang terjadi di tiap negara. Kapan pertama kali ditemukan di Indonesia pun ada catatan riwayat kesehatan dari korban yang pertama kali terkena virus Covid-19 ini. Sekali lagi, semua ini adalah informasi penting yang tidak hanya berguna bagi negara kita tetapi juga berguna bagi negara lain.
Meski demikian, tidak semua arsip Corona, bisa diakses bebas. Misalnya, informasi menyangkut kesehatan seseorang, akan tetap dikelolah dengan menghormati etika penyimpanan rekam medis, walaupun itu adalah arsip statis. Diluar itu, karena arsip-arsip ini berpotensi menjadi memori kolektif dunia maka pengaturan klasifikasi aksesnya harus ditentukan hingga sekarang agar nantinya tidak menimbulkan masalah.
Last but not least, karena luasnya dampak Corona, arsip yang tercipta pun akan melimpah, dan ini membutuhkan kebijakan khusus dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai Lembaga kearsipan Nasional agar arsip pandemi Corona ini bisa terkumpul dengan teratur dari Sabang sampai Merauke dan pada akhirnya bisa menjadi memori kolektif dunia.
Penulis : Zaki-Amrullah
Sumber : Kompas TV