> >

Covid-19 dan Multirateralisme

Opini | 22 April 2020, 15:51 WIB
Ilustrasi foto: Istimewa (Sumber: triaskun.id)

Musuh Bersama

Pandemi Covid-19 benar-benar mengubah cara hidup kita, manusia. Banyak negara menempuh kebijakan menutup negerinya, lockdown; selain itu pandemi Covid-19 juga telah mengakibatkan tutupnya demikian banyak usaha bisnis di seluruh dunia. 

Ketika serangan Covid-19 sedang mulai dirasakan sejumlah negara, awal tahun ini, masih berkeyakinan bahwa langkah yang terbaik adalah “mengurusi diri kami sendiri” (go national). Ada pula yang semakin menegakkan kebijakan “unilateralisme,” tidak mau berurusan dengan negara lain. 

Maka banyak negara segera mengambil langkah sepihak: lockdown, menutup semua perbatasannya agar orang luar tidak masuk. 

Egoisme masing-masing negara semakin menonjol:  “Yang paling penting kami, kamu uruslah dirimu sendiri,” atau “Yang penting saya.” Kira-kira semacam itu sikap-sikap atau kebijakan setiap negara pada mulanya.

Akan tetapi, semakin lama semakin disadari oleh para pemimpin negara, para pemimpin dunia bahwa tak satu pun negara akan mampu keluar dari krisis tersebut secara sendiri. Pandemi Covid-19 sudah menyebar ke  seluruh dunia; membahayakan banyak kehidupan manusia, dan mengguncang fondasi cara hidup manusia. 

Sampai pada titik ini, muncul kesadaran baru atau menyadarkan bahwa sikap unilateralisme sangatlah tidak benar dan harus ditinggalkan kembali ke multilateralisme, kebersamaan. Covid-19 adalah musuh bersama, yang harus pula dihadapi secara bersama-sama. 

Pandemi Covid-19 telah menegaskan bahwa “kita adalah satu dan saling terhubung.” Dunia itu satu. 

Usaha untuk mempertegas perbatasan antar negara, misalnya, untuk menjadi pemisah, nyaris tidak ada gunanya. Virus korana, tidak peduli dengan perbatasan-perbatasan.

Pembedaan orang berdasarkan nasionalitas, etnisitas, suku, gender, atau bahkan agama juga sama sekali tidak ada gunanya bagi virus korona. Semua diterjang, ditembus. 

Hal semacam itu juga berlaku di negeri ini, Indonesia: virus korona tidak membeda-mbedakan apa pun, semuanya sama saja, menjadi targetnya.

Oleh karena itu, yang dibutuhkan sekarang ini adalah solusi terkoordinasi, perlu ada kerja sama multilateral, organisasi multilateral untuk mengatasi semua itu. Itu di tingkat dunia. Di negeri kita, tentu terkoordinasi dari pusat hingga daerah; tidak bisa daerah main sendiri-sendiri, sesuai keinginannya masing-masing, sekadar untuk mencari popularitas di atas bencana. 

Ada yang mengatakan, bila mau bekerja sendiri menyelesaikan krisis ini bagaikan “berusaha menguras  laut dengan sendok,” yang ada hanya capai, lelah tetapi tanpa hasil.

Pendek kata, kerja bersama—baik di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional—adalah pilihan yang paling tepat untuk mengatasi krisis Covid-19 ini. Oleh karena pandemi Covid-19 adalah musuh bersama, karena itu harus pula diatasi secara bersama pula. *

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU