> >

Menuju Zaman Baru

Opini | 10 April 2020, 15:03 WIB
Ilustrasi kota (Sumber: Pixabay)

Apakah sejarah akan berulang? Apakah pandemi Covid-19 yang melanda dunia saat ini akan mengubah dunia, termasuk di dalamnya sikap dan perilaku manusia terhadap alam? Apakah juga akan mengubah cara hidup dan kerja manusia? 

Apakah akan terjadi perubahan besar dalam tatanan dunia dan muncul tatanan baru, serta hubungan antar bangsa, seperti di masa lalu? 

Di masa lalu, wabah memiliki efek yang luar biasa pada lahirnya Revolusi Industri (1750-1850). Revolusi Industri memicu perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia, juga perbudakan.

Sekarang, pandemi Covid-19 ini, misalnya, memiliki efek luar biasa pada stabilitas sosial, ekonomi dan politik serta hubungan antar-negara.  

Apa yang terjadi di Eropa bisa menjadi salah satu contohnya. Bukan Brexit, atau banjir para migran, tetapi pandemi Covid-19 dapat menimbulkan tantangan terbesar bagi persatuan Eropa—mungkin juga ASEAN atau organsiasi-organisasi regional lainnya--dalam beberapa dekade mendatang. 

Meskipun, pandemi Covid-19 ini telah dimanfaatkan oleh para politisi atau kelompok-kelompok anti-migran, kaum populis sayap kanan yang selama ini sangat keras menentang pengungsi.

Harus diakui bahwa sekarang ini, yang namanya solidaritas internasional, di Eropa sangat jelas, kurang nampak (meski sekarang mulai betubah). Padahal kerja sama internasional adalah faktor kunci ketika  dunia menghadapi krisis.  Pandemi Covid-19 ini adalah ujian politik di semua tingkatan: komunitas, lokal, komunal, nasional, regional, dan internasional. 

Apa yang mencolok dengan pandemi Covid-19 sekarang ini adalah lemahnya koordinasi global, meskipun China menyediakan diri untuk membantu negara lain.  Meski sekarang pelan-pelan mulai berubah telah berubah. Misalnya, pekan lalu PBB adopsi resolusi baru tentang Covid-19.

Padahal, adalah sangat penting menyadari bahwa apa yang memengaruhi satu orang di mana saja, memengaruhi setiap orang di mana pun. Sebab, tak terhindarkan bahwa kita semua  menjadi bagian dari suatu spesies. Oleh karena itu adalah sangat tidak perlu dan tidak penting, berpikir tentang  pembagian ras, etnis, agama, status ekonomi, dan lain sebagainya, seperti yang dikatakan oleh Presiden AS Donald Trump yang menyebut virus korona sebagai virus china.

Saat ini sangat dibutuhkan adanya kerja sama  untuk   membangun solidaritas global sebagai spesies manusia untuk diorganisasi  saling memelihara; untuk menyadari bahwa kesehatan orang yang paling rentan di antara kita adalah faktor penentu bagi kesehatan kita semua; dan kesadaran untuk terus memelihara Bumi sebagai rumah bersama. 

Apabila,  bangsa-bangsa tidak siap untuk melakukan itu--orang Jawa mengatakan nut zaman kelakone, mengikuti semangat zaman--bangsa-bangsa tidak akan pernah siap menghadapi tantangan yang menghancurkan bagi kemanusiaan. Karena manusia tidak belajar dari sejarah; bukankah historia magistra vitae, sejarah adalah guru kehidupan?

Maka bukan mustahil, pandemi Covid-19, akan menandai perubahan sejarah manusia dan kemanusiaan; akan muncul zaman baru, yang entah seperti apa.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU