> >

Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ancam akan Bunuh Warganya yang Positif Covid-19

Kompas dunia | 4 Agustus 2020, 14:15 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte (Sumber: INQUIRER via Tribunnews.com)

"Saya telah mendengar Anda. Jangan kehilangan harapan. Kami sadar Anda lelah," kata Duterte.

Filipina diketahui kembali melakukan penguncian wilayah atau Lockdown lebih ketat di ibu kota Manila. Lockdown dilakukan selama dua minggu sejak  4 Agustus hingga 18 Agustus 2020.

Presiden Rodrigo Duterte juga telah menyetujui hal ini dan menamainya 'Modified Enhanced Community Quarantine' atau MECQ. 

Baca Juga: Corona Mengganas, Filipina Lockdown Lagi

Bukan cuma Manila, provinsi terdekat yakni Laguna, Cavite, Rizal dan Bulacan juga akan di karantina.

Imbas dari lockdown tersebut, bisnis dan angkutan umum akan ditutup. Izin kerja dibutuhkan selama lockdown berlaku.

Filipina menjadi negara kedua terbesar infeksi Covid-19 di Asia Tenggara. Pertama masih diduduki Indonesia.

Sebelumnya, 80 ribu dokter dan satu juta perawat di negara itu mengaku menyerah dan meminta pemerintah Duterte melakukan penguncian kembali.

Ini merupakan kedua kalinya Manila lockdown. Sebelumnya hal serupa dilakukan pada Maret dan dilonggarkan saat Juni.

Baca Juga: Satwa Langka Indonesia Dipulangkan Oleh Filipina

Filipina per Minggu (2/8/2020) mencatat ada 5.032 kasus baru. Ini merupakan peningkatan harian terbesar di negara itu.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU