> >

Komisi I DPR Minta Perwakilan RI Pastikan Keselamatan WNI di Rusuh AS

Kompas dunia | 31 Mei 2020, 15:20 WIB
Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Meutya Hafid (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Meletupnya kerusuhan dalam aksi massa di sejumlah kota di Amerika Serikat (AS) yang memprotes kematian George Floyd disayangkan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid.

Baca Juga: Kematian George Floyd Memicu Demo Besar di Amerika

Menurut Meutya, pemerintah AS perlu meredam kekacauan dengan memastikan tidak ada perbedaan perlakuan di negeri mereka. 

Apalagi, dalam sejarahnya, AS memiliki Declaration of Independence yang merupakan deklarasi kemerdekaan kebebasan manusia yang menjadi dasar dari kekuatan hak asasi manusia (HAM). 

"Ini penting karena unrest yang terjadi di AS tentu mendapat perhatian dunia. Dan jika tidak ditangani secara cepat dan profesional melalui pendekatan-pendekatan persuasif, dikhawatirkan akan menjadi contoh kurang baik bagi negara lain," kata Meutya melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (31/5/2020). 

Meutya juga meminta pemerintah, dalam hal ini perwakilan RI di Amerika Serikat, untuk memastikan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di Negeri Paman Sam itu. 

"Pemerintah Indonesia melalui Perwakilan Indonesia di AS harus memastikan dan mengikuti dari dekat perkembangan di AS menyusul aksi kerusuhan yang terjadi di sejumlah kota di AS. Apalagi ini punya potensi semakin meluas," ujarnya. 

Dalam upaya perlindungan WNI di AS, kata Meutya, penting bagi pemerintah Indonesia menghubungi WNI secara acak untuk memastikan kondisi keamanan mereka. 

Pemerintah juga didorong memberikan perkembangan informasi keberadaan WNI di AS, baik melalui website resmi, hotline atau aplikasi milik Kementerian Luar Negeri. 

"Sekaligus juga memberikan imbauan agar WNI di sana sebisa mungkin untuk tidak keluar rumah hingga situasi aman terkendali," kata Meutya. 

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan akibat demonstrasi kematian pria kulit hitam George Floyd meluas hampir ke seluruh Amerika Serikat (AS). 

Baca Juga: Los Angeles Kerahkan Militer Amankan Demo Atas Kematian George Floyd

Demonstrasi yang berujung ricuh ini merebak usai terjadi kasus kematian George Floyd, yang lehernya ditindih lutut polisi berkulit putih di Minneapolis. 

Floyd dituduh melakukan transaksi dengan uang palsu, dan ia langsung diamankan polisi, tetapi justru sekaligus menemui ajalnya. 

Seperti diketahui, sebagaimana dilansir Reuters pada Sabtu (30/5/2020), ribuan demonstran menyerbu perimeter Barclays Center di New York.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU