> >

Di Tengah Wabah Corona Pendapatan Toko Perlengkapan Seks Meningkat

Kompas dunia | 29 April 2020, 15:32 WIB
Seorang pelayan toko SexoSentido, di Bogota, Kolombia membersihkan perlengkapan seks yang dipajang. (Sumber: REUTERS/Lusia Gonzalez)

KOMPASTV – Alat bantu seks laris manis di Australia. Sejak pandemi virus corona melanda yang berujung pada kebiakan karantina wilayah atau lockdown di negeri kangguru, toko perlengkapan seks mengalami peningkatan pendapatan.

Kyla Khatter, Manajer dari toko perlengkapan seks bernama 'Flirt' di New South Wales, Australia mengaku pendapatan dari delapan cabang mengalami peningkatan sebesar 25 persen. 

Dilansir ABC News, tingginya angka penjualan pada toko perlengkapan seks lantaran bisnis ini salah satu yang diizinkan pemerintah untuk tetap buka, berbeda dengan beberapa bisnis lain yang harus tutup.

Baca Juga: Imbas Karantina, Penjualan Perlengkapan Seks Laku Keras

Naiknya penjualan toko dewasa juga dialami di negara bagian Queensland, seperti yang dirasakan Keith Boswell, Direktur Utama toko 'BeDaring Adult Shop'. Menurutnya, penjualan alat bantu seks di cabang tokonya yang berada di pinggir kota justru lebih banyak dibandingkan dengan yang di kota besar.

"Penjualan toko dewasa di pinggir kota masih lancar. Sama halnya dengan kelangkaan tisu toilet, kami juga sampai kehabisan produk," ujarnya.

Perlengkapan seks bantu kesehatan mental

Rachel Payne, General Manager industri perlengkapan seks terkemuka di Australia, Eros Association menilai alat bantu seks kini telah menjadi bagian penting ketika masyarakat harus berada di rumah. 

Baca Juga: Begini Cerita WNI di Melbourne saat Australia "Lockdown" Corona

Tak hanya itu,  menurutnya alat bantu seks juga manfaat kesehatan mental.

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV


TERBARU