> >

Menlu Retno Tekankan Kerja Sama Global Melawan Covid-19

Kompas dunia | 16 April 2020, 17:23 WIB
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat mengikuti KTT ASEAN Plus Three dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/4/2020) (Sumber: Youtube: Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menggelar konferensi pers secara online atau daring dari Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (16/4/2020).

“Saat ini kami menjelaskan terkait tindakan dan upaya Pemerintah Indonesia dalam menangani Covid-19 dan kerja sama dengan dunia internasional,” kata Retno Marsudi kepada awak media.

Baca Juga: 7 Poin Penting KTT ASEAN Khusus Covid-19 yang diikuti Presiden Jokowi

Menurut Retno, di dunia internasional, pihaknya telah berpartisipasi dalam berbagai forum, di antaranya telekonferensi Covid-19 International Coordination Group (ICG) bersama menteri-menteri dari Turki, Afrika Setatan, Singapura, Moroko, Perancis, Kanada, Australia, Jerman, Brazil, Peru, dan lnggris.

Retno menekankan pentingnya kemitraan dan sinergi untuk menjamin amannya lalu lintas manusia antar-negara, serta terjaminnya rantai pasokan, khususnya obat dan alat kesehatan di tengah ketatnya kebijakan lalu lintas barang dan orang di tingkat global.

Ia menyampaikan, perlu disepakati protokol atau prosedur bersama mengenai proses kepulangan penduduk ke negara asal dengan mematuhi berbagai prosedur kesehatan. 

Hal itu tentu untuk memutus rantai penularan dan mencegah kasus impor (Covid- 19 imported cases).

Sebelumnya, Retno sempat menyampaikan pengalaman inovatif Indonesia dalam memenuhi kekurangan pasokan medis di tingkat nasional, yaitu dengan melakukan kerjasama dengan skema joint productions, sebagaimana yang dilakukan Indonesia saat ini dengan Republik Korea. 

“Kerja sama produksi antara produsen dan pemilik bahan baku perlu terus ditingkatkan untuk menjamin ketersediaan alat pelindung diri (APD)", katanya.

Kerja sama ini diharapkan dapat dijadikan contoh oleh negara lain baik untuk produksi APD maupun untuk pengembangan vaksin.

Penulis : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU