> >

Banjir dan Longsor Landa Afrika Timur, 190 Orang Dilaporkan Tewas di Tanzania dan Kenya

Kompas dunia | 26 April 2024, 19:33 WIB
Sebuah keluarga menggunakan perahu setelah menyelamatkan diri dari banjir yang mendatangkan malapetaka di kawasan Githurai, Nairobi, Kenya, Rabu, 24 April 2024. Banjir besar di Tanzania yang disebabkan oleh hujan lebat selama beberapa minggu menewaskan 155 orang dan mempengaruhi lebih dari 200.000 orang lainnya. (Sumber: AP Photo)

Lebih dari 200.000 orang dan 51.000 rumah tangga terkena dampak hujan tersebut.

Baca Juga: Banjir Besar akibat Hujan Lebat Berminggu-minggu di Tanzania Tewaskan 155 Orang

Sementara di Kenya, 35 orang tewas dalam banjir sejak Senin (22/4/2024) lalu. Hingga Kamis (25/4/2024) kemarin, wilayah ibu kota Nairobi juga masih dilaporkan terendam air.

Warga Kenya diingatkan untuk tetap waspada karena perkiraan hujan lebat yang akan melanda seluruh negeri dalam beberapa hari mendatang. 

Palang Merah Kenya melaporkan bahwa Sungai Athi, sungai terpanjang kedua di Kenya yang mengalir di selatan Nairobi hingga Samudera Hindia, telah meluap. 

Banjir tersebut menyebabkan penutupan jalan dan membuat warga terjebak. Di daerah kumuh Mathare yang luas di Nairobi, rumah-rumah terendam air, memaksa penduduk naik ke atap rumah untuk menyelamatkan diri dan harta benda mereka.

“Situasi di Nairobi telah meningkat ke tingkat yang ekstrem. Pemerintah daerah atas segala upayanya jelas kewalahan,” tulis Senator Edwin Sifuna di akun X-nya.

Menurut Palang Merah Kenya, telah dilakukan lebih dari 188 penyelamatan sejak awal Maret. Otoritas Jalan Perkotaan Kenya telah menutup empat jalan yang terkena dampak parah dan mengingatkan akan kemungkinan banjir di dua jalan lainnya.

“Polisi lalu lintas dan tim teknis kami berada di lapangan untuk mengarahkan lalu lintas dan meningkatkan keselamatan pengendara,” kata salah seorang pejabat.

Di lingkungan Mathare, setidaknya empat jenazah dievakuasi dari rumah yang terendam banjir pada hari Rabu (24/4/2024). Media lokal melaporkan bahwa lebih banyak jenazah yang ditemukan dari Sungai Mathare.

Banjir juga dilaporkan melanda Burundi dengan sekitar 96.000 orang mengungsi akibat hujan yang tiada henti selama berbulan-bulan.

Di Uganda pun terjadi badai hebat yang menyebabkan tepian sungai jebol, dengan dua korban jiwa dan beberapa ratus penduduk desa mengungsi.

Baca Juga: Banjir di Rusia dan Kazakhstan Makin Meluas, Sebabkan 7 Tewas dan 15.000 Orang Mengungsi

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Al Jazeera


TERBARU