> >

Yordania Tuntut Netanyahu Agar Tidak Timbulkan Konfrontasi Baru dengan Iran

Kompas dunia | 16 April 2024, 07:32 WIB
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi. Yordania menekan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, hari Senin, 15/4/2024, untuk tidak membawa Timur Tengah ke dalam eskalasi lebih lanjut dengan Iran. (Sumber: AP Photo/Omar Sanadiki)

AMMAN, KOMPAS.TV - Yordania menekan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, hari Senin, (15/4/2024), untuk tidak membawa Timur Tengah ke dalam eskalasi lebih lanjut dengan Iran.

Iran meluncurkan serangkaian drone dan misil ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) sebagai respons terhadap serangan pada 1 April terhadap Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, di mana sedikitnya 13 orang tewas, termasuk tujuh penasihat militer.

"Serangan itu adalah balasan atas penargetan dan serangan Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus. Iran mengatakan bahwa mereka telah melakukan apa yang perlu mereka lakukan dan tidak ada lagi," kata Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, kepada CNN.

"Netanyahu tidak boleh diizinkan untuk memicu konfrontasi lain dengan Iran," tambahnya.

Diplomat papan atas itu mengatakan Yordania akan menggunakan semua cara untuk mengintersep setiap proyektil yang melanggar wilayah udara negaranya.

"Segala benda yang masuk ke langit kita, melanggar wilayah udara kita, yang kami percaya merupakan bahaya bagi Yordania, kami akan melakukan apa pun yang dalam kemampuan kami untuk mengakhiri ancaman tersebut," kata Safadi.

"Kami melakukan apa yang harus kami lakukan (dan kami) akan melakukan hal yang sama terlepas dari dari mana drone-dronenya berasal, dari Israel, dari Iran, atau dari siapapun. Prioritas kami adalah melindungi Yordania," tambahnya.

Baca Juga: Iran Peringatkan Israel dan AS: Akan Ada Balasan Lebih Besar jika Tel Aviv Menyerang Lagi

Unjuk rasa melawan Israel di Tehran. Iran meluncurkan 350 drone pengebom, rudal jelajah dan balistik terhadap Israel hari Minggu yang diklaim Israel berhasil dicegat hampir seluruhnya. Inilah pertimbangan politik, militer, dan ekonomi Tehran saat memutuskan serangan. (Sumber: Al Jazeera / AP Photo)

Amir Saeed Iravani, perwakilan tetap Iran untuk PBB, mengeluarkan peringatan keras kepada Israel tentang potensi balasan pada hari Minggu, 14 April 2024.

Iravani memperingatkan bahwa Israel sebaiknya menahan diri dari tindakan militer lanjutan, menyusul pertemuan darurat di Dewan Keamanan PBB.

Dia mengecilkan ancaman Israel untuk merespons serangan Iran sebagai "sekadar retorika" dalam wawancara dengan televisi Sky News.

Menggarisbawahi bahwa balasan Iran berikutnya akan lebih "tegas," Iravani menegaskan Israel sangat menyadari konsekuensinya. Iravani menyimpulkan dengan mengulangi peringatan, "Israel tahu apa yang akan menjadi balasan kami yang kedua."

 

Pada 1 April, Israel meluncurkan serangan udara pada gedung konsulat Iran di Damaskus. Tujuh anggota Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal, tewas dalam serangan tersebut.

Iran mengumumkan bahwa serangan konsulat Israel dianggap sebagai serangan terhadap wilayahnya dan bahwa akan melakukan balasan. Israel juga telah mengatakan akan merespons serangan Iran.

Malam Sabtu, Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran meluncurkan hujan serangkaian dari 350 drone, peluru berpandu, dan misil jelajah ke Israel sebagai tanggapan atas serangan 1 April terhadap Konsulat Iran di Damaskus.

Serangan itu, yang menewaskan tujuh pejabat militer Iran, termasuk seorang komandan senior IRGC, menarik reaksi tajam dari pejabat pemerintah Iran, yang bersumpah akan memberikan "balasan tegas."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Anadolu


TERBARU