Cucu Pemimpin Hamas Akhirnya Meninggal Dunia Akibat Luka Serangan Israel di Hari Pertama Idul Fitri
Kompas dunia | 16 April 2024, 07:29 WIBISTANBUL, KOMPAS.TV - Malak Haniyeh, cucu yang masih kecil dari pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, meninggal dunia hari Senin, (15/4/2024), akibat luka-luka serangan Israel yang juga membunuh anggota keluarga lainnya pada hari pertama perayaan Idul Fitri, demikian sumber medis yang dihubungi oleh Anadolu.
Malak Haniyeh sempat bertahan lima hari dengan luka-luka yang diderita akibat serangan udara Israel kepada seluruh keluarganya saat merayakan hari pertama Idul Fitri.
Tiga putra Haniyeh, bersama dengan beberapa cucunya, tewas pada hari Rabu dalam serangan udara Israel di sebuah kamp pengungsi di bagian barat Kota Gaza.
Serangan udara Israel menargetkan mobil yang membawa anggota keluarga Haniyeh di kamp pengungsi Al-Shati ketika mereka memberikan ucapan selamat kepada warga kamp untuk hari raya Muslim Idul Fitri, kata saksi mata.
Sumber medis memberitahu Anadolu bahwa serangan udara tersebut mengakibatkan tewasnya tiga putra Haniyeh - Hazem, Amir, dan Mohammed - serta beberapa anak mereka sendiri, selain melukai yang lain.
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan hampir 1.200 orang.
Lebih dari 33.700 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah tewas sejak itu di Gaza, dan hampir 76.400 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Perang Israel telah mendorong 85% dari populasi Gaza menjadi pengungsi internal di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di enklave itu telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Baca Juga: Ismail Haniyeh Tetap Kobarkan Semangat Meski 3 Putranya Tewas: Berharap Hamas Mengalah Itu Khayalan
Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional. Putusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan disediakan kepada warga sipil di Gaza.
Tiga anak laki-laki dari pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan Israel di Gaza Utara pada Rabu (10/4/2024), bertepatan dengan hari raya Idulfitri 1445 Hijriah. Haniyeh mengonfirmasi kabar tersebut seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera pada Kamis (11/4/2024). Anak-anak tersebut bernama Hazem, Amir, dan Mohammad, yang tewas saat Haniyeh mengunjungi kerabatnya untuk bersilaturahmi pada Idulfitri di kamp pengungsi Shati.
“Melalui darah para martir dan penderitaan mereka yang terluka, kami menciptakan harapan, kami menciptakan masa depan, kami menciptakan kemerdekaan dan kebebasan bagi rakyat dan bangsa kami,” kata Haniyeh.
Dia juga mengungkapkan bahwa sekitar 60 anggota keluarganya, termasuk keponakan dan keponakan laki-lakinya, telah tewas akibat serangan Israel.
“Tidak ada keraguan bahwa musuh kriminal ini didorong oleh semangat balas dendam dan semangat pembunuhan serta pertumpahan darah, dan tidak mematuhi standar atau hukum apa pun,” kata Haniyeh.
“Kami telah melihatnya melanggar segalanya di tanah Gaza. Ada perang pembersihan etnis dan genosida. Terjadi perpindahan massal.”
Haniyeh menilai serangan terhadap keluarganya sebagai bukti kegagalan Israel dalam menghadapi pejuang Palestina di Gaza.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Anadolu