> >

Menhan Israel -AS Tetap Bertemu Walau Netanyahu Batalkan Seluruh Kunjungan Pejabat

Kompas dunia | 26 Maret 2024, 14:42 WIB
Pertemuan menteri pertahanan AS dan Israel di Tel Aviv bulan Desember 2023. Menhan AS, Lloyd Austin, akan bertemu dengan Menhan Israel hari Selasa, 26/3/2024, walau PM Netanyahu membatalkan seluruh kunjungan pejabat Israel ke AS. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS TV - Menhan AS, Lloyd Austin, akan bertemu dengan Menhan Israel hari ini, Selasa (26/3/2024), untuk membahas cara mengalahkan Hamas tanpa melakukan serbuan darat ke kota Gaza selatan, Rafah Demikian disampaikan Pentagon, dalam momen ketegangan paling parah antara kedua negara walau Netanyahu membatalkan seluruh kunjungan pejabat Israel ke AS.

Mayor Jenderal Pat Ryder, juru bicara Pentagon, mengatakan kepada wartawan hari Senin bahwa pertemuan Selasa pagi yang antara Austin dengan Yoav Gallant tetap akan dilakukan, meskipun Israel secara tiba-tiba membatalkan kunjungan delegasi tingkat tinggi ke Washington minggu ini.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membatalkan kunjungan tersebut sebagai protes atas keputusan Dewan Keamanan PBB pada hari Senin yang menyerukan gencatan senjata segera. AS memutuskan untuk abstain, memilih untuk tidak menggunakan hak veto-nya, dan resolusi itu disetujui 14-0.

"Ada cara untuk mengatasi ancaman Hamas, sambil juga memperhatikan keselamatan warga sipil. Banyak dari cara itu didasarkan pada pelajaran, pelajaran kita sendiri, dalam melakukan operasi di lingkungan perkotaan," kata Ryder. "Saya berharap percakapan akan mencakup hal-hal semacam itu."

Israel mengatakan tidak bisa mengalahkan Hamas tanpa masuk ke Rafah, di mana mereka mengatakan kelompok itu memiliki empat batalyon yang terdiri dari ribuan pejuang.

 

Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 32.000 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan setempat, dan mendorong sepertiga dari populasi Gaza ke ambang kelaparan. Serangan diluncurkan sebagai respons atas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Baca Juga: Resolusi PBB Soal Gencatan Senjata di Gaza jadi Bentrokan Paling Keras antara AS dan Israel

Linda Thomas-Greenfield, Duta Besar dan Perwakilan Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, memilih untuk abstain ketika Dewan Keamanan PBB meloloskan resolusi gencatan senjata di Gaza selama bulan suci Ramadan, yang merupakan tuntutan pertama untuk menghentikan pertempuran, Senin, 25 Maret 2024. (Sumber: AP Photo)

Hamas menyandera sekitar 250 orang. Saat ini mereka masih memegang sekitar 100 sandera, dan sisa-sisa sekitar 30 lainnya, setelah sebagian besar lainnya dibebaskan selama gencatan senjata tahun lalu sebagai pertukaran untuk pembebasan tahanan Palestina.

Resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata selama bulan suci Ramadan. Netanyahu menuduh AS "mundur" dari "posisi berprinsip" dengan membiarkan pemungutan suara tersebut berlalu tanpa mengaitkan gencatan senjata dengan pembebasan sandera.

Sengketa ini menandai erosi dalam hubungan AS-Israel yang telah berada di bawah perhatian selama beberapa bulan karena serangan militer terhadap Hamas terus berlanjut, memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan AS kecewa dengan keputusan pembatalan kunjungan delegasi Israel minggu ini. Kirby mengatakan pembicaraan dengan Gallant kemungkinan akan mencakup sebagian dari apa yang telah direncanakan AS untuk dibahas dengan delegasi Israel mengenai invasi Rafah.

Gedung Putih berencana untuk berbicara dengan Israel tentang alternatif mungkin selain invasi darat ke Rafah.

Gallant bertemu dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan penasihat keamanan nasional Jake Sullivan pada hari Senin. Kirby mengatakan pertemuan-pertemuan itu, bagaimanapun, tidak dimaksudkan sebagai pengganti pertemuan delegasi.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU