> >

Prancis-Rusia Terancam Perang, Kekuatan Militer Negara Macron Jadi Sorotan

Kompas dunia | 21 Maret 2024, 11:16 WIB
Tentara Prancis. (Sumber: AP Photo/Jerome Delay. File)

PARIS, KOMPAS.TV - Prancis dan Rusia terancam perang setelah intelijen Moskow melaporkan Prancis bakal mengirim pasukan ke Ukraina.

Negara pimpinan Emmanuel Macron itu kemudian membantah laporan yang dikeluarkan Kepala Badan Luar Negeri Rusia (SVR) Sergey Naryshin itu.

Meski begitu, militer Prancis menegaskan telah siap jika akhirnya harus berperanng.

Baca Juga: PM Irlandia Leo Varadkar Mundur, Sosok yang Sentil Biden Terkait Gaza Langsung di Depan Mukanya

Hal tersebut diungkapkan oleh Staf Jenderal Prancis Pierre Schill dalam tulisannya di media Prancis, Le Monde.

“Bagaimanapun situasi internasional bisa berkembang, warga Prancis merasa yakin bahwa tentara mereka sudah siap merespons,” tulisnya dikutip dari RFI, Selasa (19/3/2024).

Schill menyatakan kemampuan militer Prancis mampu menghalangi serangan ke Prancis.

“Untuk melindungi dari semua serangan dan mempertahankan kepentingan, tentara Prancis bersiap bahkan untuk pertempuran berat,” tulisnya.

Ia juga mengutip istilah Latin "si vis pacem, para bellum", yang berarti "jika Anda ingin perdamaian, bersiaplah untuk perang".

Schill mengatakan Prancis sudah menyiapkan divisi dari 20.000 tentara dalam waktu 30 hari, dan dapat memimpin pasukan berjumlah sekitar 60.000 tentara dengan bergabung bersama negara-negara sekutu lainnya.

Tentara Prancis mengatakan memiliki 121.000 tentara, dan dapat memanggil 24.000 tentara cadangan.

Schill tidak secara spesifik merujuk pada invasi Ukraina oleh Rusia dan risiko penyebaran konflik.

Namun, ia mengatakan sumber krisis semakin banyak, dan membawa risiko yang semakin meningkat atau meluas.

Pendirian Macron terhadap Rusia terus mengeras, dengan menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai ancaman, tak hanya untuk Ukraina, tetapi juga keamanan seluruh Eropa.

Baca Juga: Korban Jiwa Kapal Tanker Terbalik di Jepang Bertambah Jadi 8, Jumlah WNI yang Tewas Belum Diketahui

Prancis juga menyalahkan Rusia atas merebaknya serangan siber, dan kampanye disinformasi.

Macron yang berulang kali menegaskan Rusia tak boleh memenangkan perang ini, mengejutkan sekutunya di Eropa pada Februari dengan menolak menepis kemungkinan mengirimkan pasukan darat.

Ia juga menegaskan perang di Ukraina sebagai hal eksistensial bagi Eropa.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : RFI


TERBARU