> >

Israel Tangkap Wartawan dalam Serangan ke RS Al Shifa, Serikat Jurnalis: Mereka Ingin Bungkam Media

Kompas dunia | 19 Maret 2024, 20:30 WIB
ARSIP - Jurnalis Al-Jazeera Wael Al-Dahdouh memegang tangan putranya Hamza Al-Dahdouh, yang juga jurnalis yang tewas dibunuh tentara Israel dan dituduh sebagai teroris, Minggu (7/1/2024). (Sumber: AP Photo/Hatem Ali)

RAMALLAH, KOMPAS.TV - Omar Nazzal, wakil ketua Serikat Jurnalis Palestina, mengatakan kekerasan yang dilakukan Israel terhadap jurnalis saat menyerang Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza, Gaza, adalah bagian dari kampanye intimidasi yang sudah lama berlangsung.

Nazzal menyebut Israel melakukan kekerasan karena ingin membungkam para jurnalis agar tidak menyuarakan kebenaran untuk Palestina.

"Tujuan utamanya adalah untuk menakut-nakuti jurnalis agar tidak mengeluarkan suara Palestina," kata Nazzal kepada Al Jazeera di Ramallah, Tepi Barat, wilayah Palestina lainnya yang diduduki Israel sejak 1967.

"Pasukan Israel mengintimidasi jurnalis dengan menunjukkan bahwa siapa pun yang bersuara akan menjadi target berikutnya," tambahnya.

Sepertidiberitakan sebelumnya, jurnalis Al Jazeera, Ismail Al-Ghoul, ditangkap pasukan Israel saat meliput di Rumah Sakit Al Shifa pada Senin (18/3/2024).

Menurut keterangan sejumlah saksi mata, Al-Ghoul diseret tentara Israel saat bertugas di rumah sakit. Pasukan Israel juga menghancurkan kendaraan awak media dan alat-alat siaran.

Dilansir Al Jazeera, Al-Ghoul menyebut pasukan Israel menangkapi para jurnalis yang berkumpul di ruangan yang biasa digunakan awak media di Rumah Sakit Al Shifa.

Katanya, para jurnalis itu ditelanjangi dan diperintahkan tiarap dalam kondisi mata tertutup dan tangan terikat.

Baca Juga: Jurnalis Al Jazeera Ditangkap Israel di Rumah Sakit Al Shifa, Ditelanjangi dan Disiksa

Al-Ghoul menyebut pasukan Israel siap menembakkan senapan untuk menakut-nakuti jika ada pergerakan dari para jurnalis.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Al Jazeera


TERBARU