> >

Skandal Penari Seksi di Pesta Partai Penguasa, PM Jepang Fumio Kishida Ngamuk: Sangat Tak Pantas

Kompas dunia | 16 Maret 2024, 09:18 WIB
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyantap makanan laut dari prefektur Fukushima saat makan siang di kantor perdana menteri di Tokyo, Jepang, Rabu, 30 Agustus 2023. (Sumber: Kantor Urusan Publik Kabinet via AP)

TOKYO, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengamuk atas skandal pesta partai penguasa melibatkan penari seksi pada November lalu.

Kishida pada Jumat (15/3/2024), menegaskan bahwa acara tersebut sangat tak pantas dan patut disesalkan.

Dikutip dari BBC, sebuah rekaman yang bocor dari acara yang diorganisir oleh Partai Demokratik Liberal (LDP) itu memperlihatkan perempuan-perempuan menggunakan baju renang duduk di pangkuan peserta acara.

Baca Juga: Pemilu Rusia Rusuh, Kotak Suara Jadi Sasaran Perusakan yang Berujung Penangkapan

Setidaknya salah satu penyelanggara acara telah mengundurkan diri dari partai tersebut.

Para perempuan itu, yang dilaporkan bagian dari rombongan Glamour Dancers yang berbasis di Osaka dan Kyoto, diminta menggunakan mulut untuk menerima uang kertas dari mulut para peserta.

Acara itu didatangi oleh para anggota Divisi Pemuda LDP di kota Wakayama yang ada di barat Jepang.

Salah satu penyelenggara, Tetsuya Kawabata, sebelumnya berusaha membela acara tersebut dengan mengatakan bahwa kehadiran para penari itu dimaksudkan untuk menjamin keberagaman.

“Kami mengundang para penari itu setelah mempelajari dari berbagai sudut pandang, termasuk apakah itu cocok dengan tema keberagaman,” kata Kawabata, yang merupakan wakil kepala sayap kepemudaan LDP setempat.

Namun, ia kini telah mengundurkan diri dari partai tersebut.

Kishida mengatakan acara tersebut tak sesuai dengan tujuan kabinet mengenai keberagaman.

Baca Juga: PM Jepang Fumio Kishida Dievakuasi Usai Terdengar Ledakan di Tempatnya Pidato, Satu Orang Ditangkap

“Apa yang kabinet saya inginan adalah masyarakat inklusif di mana semua orang merasakan arti hidup dengan kehormatan dan keberagaman yang dihormati,” tuturnya.

Ia menambahan bahwa acara itu dibiayai dengan dana keikutsertaan peserta, bukan uang pajak rakyat.

Ini menjadi yang teranyar dalam rentetan skandal LDP, dengan salah satu yang terbesar skandal penggalangan dana yang melibatkan faksi paling kuat di partai tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU