> >

Kelompok Begal Bersenjata Nigeria Minta Tebusan Rp7,2 Miliar untuk Bebaskan 286 Sandera Anak Sekolah

Kompas dunia | 14 Maret 2024, 07:19 WIB
Foto ilustrasi kelompok bersenjata. Sebuah kelompok begal bersenjata yang menculik 286 siswa dan staf dari sebuah sekolah di Nigeria bagian utara minggu lalu meminta total sebesar 1 miliar naira atau Rp7,2 miliar untuk membebaskan mereka. (Sumber: Anadolu)

KADUNA, KOMPAS TV - Penjahat bersenjata yang menculik 286 siswa dan staf dari sebuah sekolah di Nigeria bagian utara minggu lalu meminta total sebesar 1 miliar naira atau Rp7,2 miliar rupiah untuk membebaskan mereka, Rabu (13/3/2024).

Anak-anak sekolah, beberapa siswa lebih tua, dan anggota staf sekolah diculik pada 7 Maret di Kota Kuriga, di negara bagian Kaduna di barat laut Nigeria. Hal ini merupakan penculikan massal pertama di negara itu sejak tahun 2021.

Jubril Aminu, seorang pemimpin masyarakat yang bertindak sebagai juru bicara keluarga sandera, mengatakan dia menerima telepon dari para penculik pada Selasa (12/3).

"Mereka membuat total tuntutan tebusan sebesar 1 miliar (naira) untuk semua murid, siswa, dan staf sekolah," kata Aminu, seperti laporan Straits Times, Rabu (13/3).

"Mereka memberikan ultimatum untuk membayar tebusan dalam waktu 20 hari, efektif sejak tanggal penculikan. Mereka mengancam akan membunuh semua murid dan staf jika tuntutan tebusan tidak dipenuhi."

Idris Ibrahim, pejabat terpilih dari dewan kota Kuriga Ward, mengonfirmasi tuntutan tebusan dan jumlahnya.

"Ya, para penculik menelepon masyarakat melalui nomor Jubril Aminu dan membuat tuntutan," sambung Ibrahim.

"Mereka menelepon dari nomor tersembunyi tetapi pihak berwenang sedang berupaya mendapatkan nomornya," kata dia.

Baca Juga: Begal Nigeria Culik 280 Siswa SD, Guru dan Staf Sekolah, Aparat Gelar Perburuan Besar-besaran

Peta lokasi penculikan 286 siswa sebuah sekolah di Nigeria yang dilakukan kelompok bersenjata. (Sumber: France24 via AFP)

Dia menambahkan, aparat keamanan sedang mengambil "langkah-langkah yang memadai" untuk memastikan pembebasan para siswa.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Straits Times


TERBARU