> >

Respons Pernyataan Vladimir Putin, AS Tidak Akan Mengubah Postur Senjata Nuklirnya

Kompas dunia | 14 Maret 2024, 12:05 WIB
Peta kepemilikan senjata nuklir dunia tahun 2023. Amerika Serikat tidak mengubah postur nuklirnya sebagai akibat dari ancaman nuklir baru Presiden Rusia, Vladimir Putin, kata pejabat AS hari Rabu, (13/3/2024). (Sumber: SIPRI)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat tidak mengubah postur nuklirnya sebagai respons dari ancaman nuklir baru Presiden Rusia, Vladimir Putin, kata pejabat AS hari Rabu, (13/3/2024).

Pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim, juga mengatakan Washington tidak melihat adanya indikasi Rusia bersiap untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina setelah pernyataan Putin.

Pejabat tersebut mengatakan bahwa Putin hanya kembali menegaskan doktrin senjata nuklir Rusia bahwa mereka akan menggunakan senjata nuklir jika kedaulatan mereka terancam.

"Kami tidak melihat alasan untuk mengubah postur nuklir kami sendiri, maupun adanya indikasi bahwa Rusia bersiap untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina," kata pejabat tersebut seperti laporan Straits Times, Rabu, (13/3/2024).

Adrienne Watson, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "retorika nuklir Rusia telah ceroboh dan tidak bertanggung jawab sepanjang konflik ini."

"Rusia yang secara brutal menyerbu Ukraina tanpa provokasi atau justifikasi, dan kami akan terus mendukung Ukraina saat mereka mempertahankan rakyat dan wilayah kedaulatannya dari agresi Rusia," ujarnya.

Baca Juga: Putin: Rusia Siap Gunakan Senjata Nuklir jika Kedaulatan atau Kemerdekaannya Terancam

Sistem peluru kendali nuklir balistik antarbenua Yars RS-24 Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin, dengan tegas menyatakan Rusia akan menggunakan senjata nuklir apabila ada ancaman terhadap negaranya, kedaulatannya, atau kemerdekaannya. (Sumber: Foreign Policy Magazine)

Presiden Rusia, Vladimir Putin, dengan tegas menyatakan Rusia akan menggunakan senjata nuklir apabila ada ancaman terhadap negaranya, kedaulatannya, atau kemerdekaannya.

Putin berharap agar Amerika Serikat (AS) bertindak dengan penuh kebijaksanaan untuk menghindari eskalasi konflik nuklir.

Pernyataan Putin ini datang menjelang pemilihan Presiden Rusia pekan ini. Diyakini bahwa Putin akan memenangkannya dan melanjutkan masa jabatan sebagai Presiden Rusia selama enam tahun lagi.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Straits Times


TERBARU