> >

Jerman Bela Diri Usai Disebut Ingin Perang dengan Rusia Buntut Rekaman Suara Bocor: Itu Absurd

Kompas dunia | 4 Maret 2024, 23:30 WIB
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius. (Sumber: Michael Kappeler/dpa via AP)

BERLIN, KOMPAS.TV - Jerman membela diri usai dituduh ingin berperang dengan Rusia setelah bocornya rekaman suara dari personel militer negara tersebut.

Pada rekaman itu militer Jerman dilaporkan berusaha mengirimkan senjata ke Ukraina dan menyerang area yang diduduki Rusia.

Kementerian Luar Negeri Rusia pun memanggil Duta Besar Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lamsdroff untuk menjelaskan mengenai pembicaraan itu, Senin (4/3/2024).

Baca Juga: Menteri Ekstremis Israel Ingin Jemaah yang Masuk Masjid Al-Aqsa Dibatasi Saat Ramadan

Namun dikutip dari The Guardian, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menuduh Rusia melakukan perang informasi, dengan mencegat dan kemudian membocorkan pertemuan sensitif antar perwira militer tingkat tinggi Jerman atau Bundeswehr.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, mengatakan kebocoran diskusi menunjukkan bahwa keinginan perang di Eropa masih sangat tinggi.

Ia juga menegaskan tujuannya adalah memastikan kekalahan strategis Rusia di medan perang.

Sedangkan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menegaskan bahwa Jerman memang berencana perang dengan Rusia.

Pistorius pun membantah tuduhan Jerman ingin berperang dengan Rusia. “Reaksi tersebut sangatlah absurd,” kata sang menteri.

Ia pun menuduh Rusia berusaha menabur ketidakpercayaan dan perselisihan di Jerman.

Baca Juga: Turis Asing Diperkosa Beramai-ramai dan Suaminya Dihajar di India, 3 Pelaku Ditangkap

Pada rekaman yang dimaksud, pejabat Angkatan Udara (AU) Jerman mendiskusikan kemungkinan memberikan sistem persenjataan Taurus ke Ukraina.

Selain itu, juga potensi menyerang Jembatan Kerch, yang menghubungkan area aneksasi Semenanjung Krimea ke daratan Rusia.

Terkait kebocoran tersebut Kanselir Jerman Olaf Scholz menegaskan akan segera melakukan penyelidikan yang intensif dan cepat.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Guardian


TERBARU