> >

Korban Jiwa Pembantaian Israel ke Warga yang Tunggu Bantuan Pangan Jadi 104, Korban Mengaku Disergap

Kompas dunia | 29 Februari 2024, 22:43 WIB
Seorang pria yang terluka tergeletak di lantai Rumah Sakit Al-Shifa, Kota Gaza, Kamis (29/2/2024). Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan korban jiwa akibat serangan Israel ke kerumunan masyarakat Palestina yang menunggu bantuan pangan di Kota Gaza, Kamis (29/2/2024) pagi waktu setempat berkembang menjadi 104 orang. (Sumber: Associated Press)

GAZA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan korban jiwa akibat serangan Israel ke kerumunan masyarakat Palestina yang menunggu bantuan pangan di Kota Gaza, Kamis (29/2/2024) pagi waktu setempat berkembang menjadi 104 orang. Korban jiwa kemungkinan bertambah karena jurnalis di lapangan melaporkan masih ada korban luka yang tertinggal di jalan.

Korban luka yang tercatat dari insiden tersebut sejauh ini mencapai 760 orang. Banyak korban yang mengalami luka parah terpaksa mengantre di fasilitas kesehatan yang kekurangan pasokan obat.

Insiden ini terjadi ketika ratusan warga Palestina menunggu truk pengangkut bantuan tepung di Jalan Al-Rashid, barat Kota Gaza. Israel dilaporkan tiba-tiba menembaki kerumunan dan melindas korban tewas dan luka dengan tank.

"Kami hanya memiliki tiga ambulans yang beroperasi dan kami kehabisan bahan bakar. Kami menyetir di sepanjang Jalan Al-Rashid dan menemukan puluhan mayat tergeletak," kata kepala layanan ambulans di Rumah Sakit Al-Shifa, Faris Afana kepada Al Jazeera, Kamis (29/2).

Baca Juga: Pasukan Israel Bantai Warga Palestina yang Tunggu Bantuan Pangan, Sedikitnya 77 Terbunuh

Sebagian korban dibawa menggunakan gerobak keledai dan mobil pribadi ke rumah sakit. Ambulans pun kesulitan mengakses medan karena jalan yang rusak.

"Ini adalah genosida terhadap bangsa kami, mereka adalah warga sipil tak berdosa yang berhari-hari menanti truk yang mengangkut bantuan. Ini kejahatan perang, ini adalah genosida yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap masyarakat Palestina," kata Faris.

Hamas dan Otoritas Palestina pun kompak mengecam serangan Israel tersebut. Hamas mendesak Dewan Keamanan PBB segera bertindak menyikapi "pembantaian keji" terhadap ratusan sipil yang menunggu bantuan.

Jurnalis Al Jazeera di Rafah, Hani Mahmoud melaporkan bahwa korban serangan Israel itu merasa telah disergap secara sengaja. Para korban dan saksi mata mengaku insiden ini seperti jebakan Israel.

"Saat orang-orang mulai mendekati truk yang membawa bantuan makanan, mereka ditembaki. Terdapat drone-drone penyerang di udara. Juga ada tembakan dari angkatan laut dan kendaraan tempur di dekat lokasi," kata Hani.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU