> >

Kala Hubungan 'Sekutu Dekat' Netanyahu-Biden Makin Tegang, Saling Debat atas Serangan Israel di Gaza

Kompas dunia | 29 Februari 2024, 08:45 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden disambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setibanya di Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv, 18 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo/Evan Vucci)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Hubungan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dikabarkan semakin tegang.

Kedua sosok yang sebelumnya disebut sekutu dekat itu kini saling debat terkait serangan Israel di Gaza.

Biden kembali mengkhawatirkan banyaknya korban warga sipil di Gaza akan mengurangi dukungan internasional terhadap Israel.

Baca Juga: Erdogan: Turki Siap Kembali Jadi Tuan Rumah Perundingan Damai Rusia-Ukraina

“Israel mendapat dukungan luar biasa dari sebagian besar negara. Jika Israel terus melakukan hal ini dengan pemerintahan konsenvatif yang mereka miliki, dan (Menteri Keamanan Nasional Itamar) Ben-Gvir dan lainnya, mereka akan kehilangan dukungan seluruh dunia, dan itu bukan kepentingan Israel,” kata Biden, Senin (26/2/2024) dikutip dari Anadolu Agency.

“Ada terlalu banyak orang tak bersalah yang terbunuh,” tambah Biden.

Namun, Netanyahu langsung membalas pernyataan Biden tersebut, Selasa (27/2).

“Sejak awal perang, saya telah memimpin kampamye politik yang bertujuan mengekang tekanan yang dimaksudkan untu mengakhiri perang sebelum waktunya, dan di sisi lain juga untuk mendapatkan dukungan Israel,” ucapnya.

Ia juga menunjukkan temuan jejak pendapat Harvard Harris yang menyoroti 82 persen warga AS mendukung Israel untuk melakukan tindakan militer yang mencapai kemenangan.

“Itu berarti empat dari lima warga Amerika mendukung Israel, dan bukan Hamas,” tuturnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Anadolu Agency


TERBARU