> >

Persiapan Perang Masa Depan, AS Restrukturisasi Besar-besaran Angkatan Darat, Ribuan Posisi Dihapus

Kompas dunia | 28 Februari 2024, 06:45 WIB
Angkatan Darat Amerika Serikat mengurangi jumlah personelnya sebanyak 24.000, atau hampir 5%, dan melakukan restrukturisasi besar-besaran agar lebih siap menghadapi perang besar berikutnya. (Sumber: AP Photo)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) atau US Army mengurangi jumlah personelnya sebanyak 24.000, atau hampir 5%, dan melakukan restrukturisasi besar-besaran. Tujuannya, agar lebih siap menghadapi perang masa depan. Langkah ini diambil karena sulitnya merekrut personel baru, sehingga tidak mungkin mengisi semua posisi yang tersedia.

Pemangkasan tersebut utamanya akan dilakukan pada pos-pos yang sudah kosong, bukan pada personel nyata, terutama pada pekerjaan kontra-pemberontakan yang meningkat selama perang di Irak dan Afghanistan, namun saat ini tidak dibutuhkan sebanyak dulu.

Sebanyak 3.000 pemangkasan diperkirakan akan terjadi pada pasukan operasi khusus Angkatan Darat AS, seperti yang dilaporkan Associated Press, Selasa (27/2/2024).

Namun rencana ini akan menambah sekitar 7.500 posisi baru: pertahanan udara, kontra-drone, lima gugus tugas baru dengan kemampuan siber, intelijen, dan serangan jarak jauh yang ditingkatkan.

Menurut dokumen Angkatan Darat AS, mereka "terstruktur terlalu berlebihan" dan tidak punya cukup personel untuk mengisi unit-unit yang sudah ada. Pemangkasan ini, dijelaskan, hanya menghapus "ruang" dan bukan "wajah," dan tentara tidak akan meminta personel untuk meninggalkan dinas.

Keputusan ini mencerminkan kenyataan bahwa selama bertahun-tahun, Angkatan Darat AS tidak mampu mengisi ribuan pos kosong. Meskipun Angkatan Darat AS, dalam struktur saat ini, dapat memiliki hingga 494.000 personel, jumlah total personel aktif saat ini sekitar 445.000. Dengan rencana baru ini, targetnya adalah untuk mencapai 470.000 personel dalam lima tahun mendatang.

Perubahan besar ini dilakukan setelah dua dekade perang di Irak dan Afghanistan yang memaksa Angkatan Darat berkembang cepat dan dramatis untuk mengisi brigade yang dikirim ke garis depan pertempuran. Ini termasuk misi kontra-pemberontakan besar-besaran untuk melawan Al-Qaida, Taliban, dan kelompok ISIS.

Seiring berjalannya waktu, fokus militer beralih ke persaingan kekuatan besar dari lawan seperti China dan Rusia, serta ancaman dari Iran dan Korea Utara. Perang di Ukraina juga menunjukkan perlunya penekanan lebih besar pada sistem pertahanan udara dan kemampuan teknologi tinggi, baik untuk digunakan maupun melawan drone berbasis udara dan laut.

Baca Juga: Menhan AS Umumkan Pentagon Kehabisan Dana untuk Bantuan Senjata dan Amunisi bagi Ukraina

Tentara darat Amerika Serikat. Angkatan Darat Amerika Serikat mengurangi jumlah personelnya sebanyak 24.000, atau hampir 5%, dan melakukan restrukturisasi besar-besaran agar lebih siap menghadapi perang besar berikutnya. (Sumber: Dok. Angkatan Darat AS via Tribunnews.com/Ryan Lucas)

Pimpinan Angkatan Darat AS menyatakan mereka dengan cermat memeriksa semua spesialisasi pekerjaan dalam pencarian tempat untuk memangkas posisi pekerjaan. Mereka juga selalu mengevaluasi upaya saat ini dalam memodernisasi Angkatan Darat, dengan senjata teknologi tinggi baru, untuk menentukan di mana kekuatan tambahan harus difokuskan.

Menurut rencana ini, Angkatan Darat akan mengurangi sekitar 10.000 posisi untuk pekerja rekayasa dan pekerjaan serupa yang terkait dengan misi kontra-pemberontakan. Pemangkasan tambahan sebanyak 2.700 akan datang dari unit-unit yang jarang dikerahkan dan dapat dipangkas, dan 6.500 akan datang dari berbagai pos pelatihan dan lainnya.

Akan ada juga pemangkasan sekitar 10.000 pos dari skuadron kavaleri, brigade tempur Stryker, brigade tempur infanteri, dan brigade bantuan keamanan, yang digunakan untuk melatih pasukan asing.

Perubahan ini mencerminkan pergeseran signifikan bagi Angkatan Darat untuk mempersiapkan operasi pertempuran besar-besaran melawan musuh yang lebih canggih. Namun, ini juga menegaskan tantangan perekrutan yang tajam yang dihadapi oleh semua cabang militer.

Pada tahun fiskal terakhir, yang berakhir pada 30 September, Angkatan Laut, Angkatan Darat, dan Angkatan Udara Amerika Serikat semuanya gagal mencapai target rekrutmen mereka, sementara Korps Marinir dan Space Force mencapai target mereka. Angkatan Darat hanya berhasil merekrut sedikit lebih dari 50.000 tentara baru, jauh dari target yang diumumkan secara publik sebanyak 65.000.

Tahun fiskal sebelumnya, Angkatan Darat juga kekurangan target perekrutan sebanyak 15.000. Pada tahun itu, targetnya adalah 60.000.

Sebagai tanggapan, Angkatan Darat AS meluncurkan perombakan menyeluruh dari rekrutmennya pada musim gugur lalu untuk lebih berfokus pada pemuda yang telah menghabiskan waktu di perguruan tinggi atau sedang mencari pekerjaan awal dalam karier mereka. Angkatan Darat AS saat ini sedang membentuk satuan perekrut profesional baru, bukan mengandalkan tentara yang secara acak ditugaskan untuk tugas tersebut.

Ketika membahas perubahan pada saat itu, Menteri Angkatan Darat Christine Wormuth mengakui Angkatan Darat AS tidak merekrut dengan baik selama bertahun-tahun. Ia menyatakan Angkatan Darat AS belum mencapai tujuan tahunan untuk kontrak perekrutan baru sejak tahun 2014.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU