> >

Israel Tuding Hamas Ambil Bantuan PBB di Gaza, Utusan AS: Tidak Ada Bukti

Kompas dunia | 18 Februari 2024, 01:30 WIB
Utusan Khusus Amerika Serikat untuk HAM Timur Tengah, David Satterfield memberikan kritik keras terbuka yang langka terhadap Israel, menuding Tel Aviv tidak menyajikan bukti khusus bahwa Hamas mengambil atau mengalihkan bantuan PBB di Gaza. (Sumber: Quds News Network)

RAFAH, KOMPAS.TV - Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk hak asasi manusia (HAM) Timur Tengah, David Satterfield memberikan kritik keras terbuka yang langka terhadap Israel. Ia menuding Tel Aviv tidak menyajikan bukti khusus bahwa Hamas mengambil atau mengalihkan bantuan PBB di Gaza, dan pembunuhan komandan polisi Gaza yang menjaga konvoi truk bantuan PBB membuat distribusi barang menjadi "hampir mustahil" dilakukan dengan aman. Kritik itu dilaporkan hari Sabtu (17/2/2024)

Dengan matinya pengawal polisi Gaza akibat dibunuh serangan Israel, geng kriminal semakin sering menargetkan konvoi, demikian diungkapkan oleh David Satterfield, utusan khusus pemerintahan Biden untuk masalah kemanusiaan di Timur Tengah, seperti dilaporkan Associated Press.

Dia mengatakan kekacauan serta unjuk rasa rutin pemukim Israel di titik-titik perlintasan oleh mereka yang menentang bantuan masuk ke Gaza telah mengganggu pengiriman dan distribusi.

"Kami bekerja sama dengan pemerintah Israel, militer Israel untuk melihat solusi apa yang dapat ditemukan di sini karena semua orang ingin melihat bantuan berlanjut," kata Satterfield kepada Carnegie Endowment for International Peace pada Jumat. Sebuah solusi "akan membutuhkan pengawalan keamanan untuk kembali."

Satterfield mengatakan pejabat Israel belum menyajikan "bukti khusus tentang pengalihan atau pencurian" bantuan PBB, tetapi berkilah Hamas punya kepentingan sendiri dalam menggunakan "saluran bantuan lain ... untuk membentuk ke mana dan kepada siapa bantuan itu akan diberikan."

Baca Juga: Kontrakdiktif, Biden Desak Gencatan Senjata tapi Pemerintah AS Bersiap Kirim Senjata Lagi ke Israel

Pengungsi Palestina di Gaza yang dipaksa oleh Israel untuk menggunakan alat tradisional untuk mengungsi. Israel berulang kali menuduh Hamas mengalihkan bantuan, termasuk bahan bakar, setelah masuk ke Gaza, klaim yang dibantah oleh lembaga bantuan PBB. (Sumber: AP Photo)

Sebelumnya, AS mengatakan bantuan yang mencapai Gaza sangat tidak memadai. Lebih dari setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza berada di kota selatan Rafah, di perbatasan dengan Mesir, setelah diusir perintah evakuasi Israel. Namun, tidak ada tempat yang aman, dan Israel juga melakukan serangan udara di Rafah.

Serangan udara dan darat Israel, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, telah menewaskan lebih dari 28.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan di enklave yang dikelola Hamas. Ini menyebabkan kerusakan luas, membuat sekitar 80% dari penduduk mengungsi, dan memicu krisis kemanusiaan parah.

Warga Rafah mengatakan kelompok anak-anak dan remaja sering mencoba menghentikan truk saat memasuki Gaza dan merebut pasokan.

Hari Jumat, polisi menembak setelah kerumunan mendekat ke truk bantuan yang keluar dari lintas Rafah Mesir. Wael Abu Omar, juru bicara Otoritas Lintas Lokal, mengatakan satu orang tewas.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU