> >

Drone Rusia Serang Kharkiv, 7 Orang Tewas Termasuk 3 Anak-Anak

Kompas dunia | 10 Februari 2024, 23:25 WIB
Pemadam kebakaran memadamkan api setelah serangan Rusia di lingkungan permukiman di Kharkiv, Ukraina, Sabtu, 10 Februari 2024. Menurut administrasi kota, sekitar sebelas rumah pribadi terkena serangan api dan puluhan orang dievakuasi setelah serangan drone Rusia di daerah permukiman. (Sumber: AP Photo/Andrii Marienko)

KIEV, KOMPAS.TV - Serangan drone atau pesawat tak berawak Rusia di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, menewaskan sedikitnya tujuh orang termasuk di antaranya tiga anak-anak.

Gubernur wilayah Kharkiv Oleh Syniehubov pada Sabtu (10/2/2024), mengatakan drone Shahed buatan Iran itu menghantam infrastruktur sipil di distrik Nemyshlyan dan menyebabkan kebakaran besar yang menghanguskan 15 rumah pribadi.

Sementara itu, dilansir dari Associated Press, Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko mengatakan, lebih dari 50 orang telah dievakuasi dan pekerja darurat telah berhasil memadamkan api pada Sabtu pagi.

Terkait serangan tersebut, pernyataan dari Angkatan Udara Ukraina juga mengungkapkan sistem pertahanan udara mereka mampu menghancurkan 23 dari 31 drone Shahed Iran yang diluncurkan Rusia semalam.

Drone tersebut terutama menargetkan wilayah Kharkiv di bagian timur laut dan provinsi Odesa di bagian selatan.

Gubernur wilayah Odesa Oleh Kiper mengatakan empat orang terluka akibat serangan pesawat tak berawak semalam.

Baca Juga: Putin Ungkap Cara Mudah Hentikan Perang Rusia di Ukraina, Tergantung Sikap AS

Serangan itu terjadi dalam tiga gelombang dan menargetkan ibu kota regional – kota pelabuhan Odessa. Kesembilan drone tersebut berhasil ditembak jatuh, namun puing-puingnya merusak infrastruktur pelabuhan dan melukai satu orang.

Serangan Rusia tersebut juga dilaporkan oleh Kementerian Pertahanan Nasional Rumania. 

Mereka mengatakan Rusia melakukan serangan drone dalam satu malam di pelabuhan Sungai Ismail dan Reni di Ukraina, dekat perbatasan dengan Rumania.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU