> >

PM Qatar Ingatkan Perang di Gaza Bisa Picu Konflik Timur Tengah jika Tidak Dihentikan Segera

Kompas dunia | 2 Februari 2024, 01:05 WIB
Kepulan asap serangan Israel terhadap Gaza, Selasa (30/1/2024). Perdana Menteri Qatar Syaikh Muhammad bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani memperingatkan bahwa jika serangan Israel ke Jalur Gaza tidak segera dihentikan, maka berpotensi memicu konflik yang lebih besar di kawasan Timur Tengah. (Sumber: AP Photo)

Sementara itu, menurut laporan jurnalis Al Jazeera di Gaza, Hani Mahmud, masyarakat Palestina menginginkan gencatan senjata permanen. Warga Gaza disebutnya ingin menggunakan masa gencatan senjata untuk mencari sanak keluarga atau menggelar penguburan layak bagi anggota keluarga mereka.

"Mereka ingin gencatan senjata, mereka tidak ingin sekadar jeda sebentar lalu kembali lagi ke siklus pengeboman yang sama," kata Mahmud.

Menurut pengumuman terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Kamis (1/2/2024), serangan Israel telah merenggut 27.019 jiwa selama empat bulan belakangan.

Lebih dari setengah korban terbunuh serangan Israel adalah anak-anak dan perempuan, yakni lebih dari 10.000 anak-anak dan 7.000 perempuan. Lebih dari 8.000 orang juga masih dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.

Sebanyak 66.139 orang mengalami luka-luka akibat serangan Israel. Banyaknya korban luka beriringan dengan sistem kesehatan di Gaza yang hampir kolaps karena kekurangan obat-obatan dan sumber daya listrik.

Baca Juga: Prabowo Sebut Perang Gaza Terjadi karena Dua Bangsa Berebut Tanah: The Only Real Wealth is Land

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Al Jazeera


TERBARU