> >

Tegas! Houthi Perintahkan Warga AS dan Inggris di PBB dan Lembaga Bantuan Hengkang dari Yaman

Kompas dunia | 24 Januari 2024, 22:35 WIB
Personil Houthi Senin, 22 Januari 2024. Kelompok Houthi di Yaman perintahkan staf warga Amerika Serikat dan Inggris dari PBB, lembaga bantuan dan organisasi kemanusiaan berbasis di Sanaa untuk hengkang meninggalkan Yaman dalam waktu satu bulan. (Sumber: AP Photo)

ADEN, KOMPAS.TV - Kelompok Houthi di Yaman perintahkan staf warga Amerika Serikat (AS) dan Inggris dari PBB, lembaga bantuan dan organisasi kemanusiaan berbasis di Sanaa untuk hengkang meninggalkan Yaman dalam waktu satu bulan.

Keputusan ini diambil usai AS dan Inggris, dengan dukungan dari sekutu mereka, menyerang sasaran militer kelompok Houthi, yang sebelumnya menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah yang dituding terkait Israel, seperti yang dilaporkan oleh Straits Times, Rabu (24/1/2024).

Pada tanggal 17 Januari, pemerintah AS juga kembali mencantumkan kelompok tersebut dalam daftar kelompok teroris, sebagai bagian dari upaya Washington untuk menghentikan serangan terhadap pelayaran internasional di Laut Merah.

Houthi menyatakan bahwa serangan mereka sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina, merespons serangan Israel terhadap Gaza.

"Dalam surat ini, kementerian ingin menegaskan agar Anda memberitahu pejabat dan pekerja yang memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat dan Inggris untuk bersiap-siap meninggalkan negara dalam waktu 30 hari," demikian tertulis dalam surat yang dikirim oleh Kementerian Luar Negeri Houthi kepada Peter Hawkins, Koordinator Kemanusiaan sementara PBB di Yaman.

Surat tersebut juga melarang organisasi asing untuk merekrut warga Amerika Serikat dan Inggris untuk operasi di Yaman.

Baca Juga: Militer AS Tuduh Iran Terlibat Langsung Serangan Houthi ke Laut Merah

Para pejuang Houthi dan anggota suku berkumpul untuk menentang serangan Amerika Serikat dan Inggris ke lokasi-lokasi militer Houthi di dekat Sanaa, Yaman, Minggu, 14 Januari 2024. (Sumber: AP Photo)

Mohammed Abdulsalam, Pimpinan Delegasi Houthi dalam perundingan, mengonfirmasi keaslian surat tersebut.

Kantor Hawkins, yang juga warga negara Inggris, tidak memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar dan kedutaan Amerika Serikat dan Inggris di Yaman belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

Gerakan Houthi menguasai sebagian besar wilayah Yaman setelah hampir satu dekade perang melawan koalisi yang didukung oleh Amerika Serikat dan dipimpin oleh Arab Saudi.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Straits Times


TERBARU